Daerah Dari Anak Rewel, Ayah Bangun Bisnis Penyimpanan ASI Segar

Dari Anak Rewel, Ayah Bangun Bisnis Penyimpanan ASI Segar

10
0

Peran Ayah dalam Mendukung Proses Menyusui

Seorang ayah memiliki peran penting dalam mendukung proses menyusui. Selain memberikan dukungan dan semangat, ayah juga bisa berinovasi menciptakan sesuatu yang berguna untuk membantu ibu dalam menjalani kegiatan menyusui. Salah satu contohnya adalah Justin Silpe, seorang ayah yang berhasil mengembangkan solusi untuk membantu istrinya dalam penyimpanan ASI.

Justin, yang saat itu menjadi peneliti pasca doktoral di Princeton University, memulai inisiatifnya karena kesulitan istrinya, Katie, dalam menangani putrinya yang rewel saat menyusu. Putri mereka, Holly, berusia empat bulan dan menolak mengonsumsi ASI perah yang disimpan di freezer. Justin pun mencoba mencari tahu alasan di balik penolakan tersebut.

Penelitian dan Inovasi dalam Penyimpanan ASI

Justin menggunakan teknik skrining high-throughput untuk memahami bagaimana ASI berubah ketika dibekukan. Ia juga mencoba menemukan senyawa dari makanan yang dapat meningkatkan keawetan ASI. Melalui penelitiannya, Justin berhasil mengembangkan platform skrining high-throughput pertama di dunia yang mampu mengidentifikasi senyawa dari makanan dan kombinasi senyawa yang dapat dipakai untuk menjaga kualitas ASI selama penyimpanan.

Hasil studi ini memperlihatkan bahwa senyawa-senyawa tersebut mampu mempertahankan kandungan lemak, kapasitas antioksidan, serta mengurangi produksi asam lemak bebas yang terkait dengan bau tengik pada ASI yang disimpan dalam jangka panjang. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Foods pada awal Juni 2025 dan menjadi solusi bagi para orang tua yang kesulitan menyimpan ASI dalam waktu lama.

Tanggapan dari Pakar dan Dukungan Ilmiah

Pendapat dari ahli glikobiologi susu Steven D. Townsend dari Vanderbilt University menunjukkan bahwa masalah penyimpanan ASI perlu ditinjau ulang. Menurutnya, ASI hanya dapat bertahan beberapa jam di suhu ruangan, kurang dari seminggu di kulkas, dan hingga enam bulan di freezer. Namun, banyak bayi menolak ASI yang dibekukan dan dicairkan, sehingga orang tua sering kali harus membuang persediaan ASI mereka.

Survei terhadap 1.000 orang tua menyusui menunjukkan bahwa sekitar 30 persen bayi menolak ASI yang dicairkan. Hal ini disebabkan oleh perubahan kimia pada lemak ASI yang mengubah rasanya menjadi tengik. Untuk mengatasi hal ini, Justin mencampur ASI dengan senyawa dari makanan seperti pektin dan vitamin C.

Peningkatan Kualitas ASI dengan Bantuan Senyawa Alami

Penambahan vitamin C ke dalam ASI ternyata meningkatkan kapasitas antioksidan dan melindungi asam lemak bebas dari oksidasi. Sementara itu, pektin mampu menghambat lipolisis atau pemecahan lemak. Meski vitamin C dikenal sebagai antioksidan yang baik, mekanisme kerja pektin masih perlu lebih banyak penelitian.

Untuk memahami lebih dalam, tim peneliti bekerja sama dengan ahli biokimia lipid dari University of California San Diego, Itay Budin. Di sisi lain, Justin juga mendapatkan dukungan dana dari perusahaan untuk mengembangkan produk berbentuk bubuk dan cair yang dapat ditambahkan ke ASI perah.

Kesimpulan

Kisah Justin Silpe menunjukkan betapa pentingnya peran ayah dalam mendukung ibu dan anak. Dengan inovasi dan penelitian, ia berhasil menciptakan solusi nyata untuk membantu ibu dalam menyimpan ASI. Dengan demikian, setiap keluarga bisa merasa lebih percaya diri dalam menjalani proses menyusui.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini