Jawa Tengah – BBWSBS menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka persiapan menghadapi musim kemarau tahun 2025. Kegiatan ini digelar secara hybrid selama dua hari berturut-turut, Rabu dan Kamis (02–03/07/2025).
Hari pertama dilaksanakan di Ruang Rapat Tawang Arum, Balai Kota Surakarta, dengan fokus pembahasan pada wilayah Sungai Bengawan Solo yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Kepala BBWSBS, Maryadi Utama, menyampaikan bahwa FGD ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara BBWSBS dan para pemangku kepentingan dalam menghadapi potensi kekeringan. Ia berharap forum ini mampu menghasilkan strategi dan langkah konkret untuk menjaga ketahanan air, layanan irigasi, dan ketersediaan air baku.
Turut hadir dalam kegiatan hari pertama Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan, Sri Wahyu Kusumastuti, Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Bengawan Solo, Riswanto Rosi, serta PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA II, Depy Riawan.
Hari kedua dilaksanakan di Ruang Rapat Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur (BAKORWIL I) Madiun, dengan fokus pembahasan pada wilayah Sungai Bengawan Solo yang melintasi Provinsi Jawa Timur. Acara dibuka secara daring oleh Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan, Sri Wahyu Kusumastuti. Hadir secara luring di antaranya PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA III, Salahuddin Al Faridi, PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA IV, Muhammad Hidayat Anwar, serta PPK Operasi dan Pemeliharaan Pemanfaatan Irigasi Air Tanah, Esther Estefan Tantama.
Dalam kedua kegiatan tersebut, BBWSBS mengundang berbagai instansi yang memiliki peran strategis dalam pengelolaan sumber daya air dan penanganan bencana kekeringan diantaranya BPBD Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, BMKG Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah dan Dinas PUSDA Provinsi Jawa Timur.(Humas/Puji)