Lifestyle & Hiburan Apakah Buta Warna Parsial Dianggap Disabilitas?

Apakah Buta Warna Parsial Dianggap Disabilitas?

7
0

Memahami Buta Warna Parsial

Buta warna parsial, atau yang dikenal juga sebagai buta warna sebagian, adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan membedakan beberapa warna tertentu. Berbeda dengan buta warna total, di mana seseorang tidak dapat melihat sama sekali, pada buta warna parsial individu hanya kesulitan dalam membedakan warna-warna tertentu seperti merah dan hijau, atau biru dan kuning. Kondisi ini umumnya diwariskan dan memengaruhi sekitar 300 juta orang di seluruh dunia. Laki-laki lebih rentan terhadap kondisi ini dibandingkan perempuan.

Kondisi ini terjadi karena adanya masalah pada sel kerucut di retina mata, yang bertanggung jawab atas persepsi warna. Tingkat keparahan buta warna parsial bisa bervariasi, dari yang hampir tidak terasa hingga menyebabkan kesulitan signifikan dalam aktivitas sehari-hari, terutama dalam situasi yang membutuhkan pengenalan warna yang akurat.

Apakah Buta Warna Parsial Dianggap Disabilitas?

Definisi disabilitas berbeda-beda tergantung pada hukum masing-masing negara. Dalam konteks Indonesia, berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2016, disabilitas didefinisikan sebagai setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang menghambat kemampuannya untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Dengan definisi ini, buta warna parsial dianggap sebagai disabilitas karena dapat membatasi kemampuan seseorang dalam melakukan tugas sehari-hari atau berpartisipasi dalam profesi tertentu.

Tantangan di Tempat Kerja

Di banyak industri, seperti desain grafis, penerbangan, kelistrikan, dan perawatan kesehatan, kemampuan membedakan warna sangat penting. Orang dengan buta warna parsial mungkin mengalami kesulitan dalam pekerjaan tersebut. Misalnya, teknisi listrik bisa kesulitan membedakan kabel berdasarkan warna, sedangkan pilot harus mampu mengenali lampu landasan dengan jelas. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat membatasi pilihan karier.

Selain itu, tantangan lain yang sering dialami oleh orang dengan buta warna parsial antara lain:

  • Mengidentifikasi lampu lalu lintas dari jarak jauh
  • Menilai kematangan buah
  • Membaca peta dan grafik
  • Mencocokkan pakaian
  • Membedakan produk makanan kemasan
  • Memainkan sebagian besar gim video
  • Melukis dan mewarnai
  • Memilih riasan dan mengaplikasikannya

Apakah Buta Warna Diakui sebagai Disabilitas di Seluruh Dunia?

Meskipun ada tantangan yang dihadapi oleh penyandang buta warna, kondisi ini tidak secara universal diklasifikasikan sebagai disabilitas. Di Amerika Serikat, misalnya, buta warna tidak selalu dianggap sebagai kondisi yang menyebabkan disabilitas. Di beberapa negara, tersedia akomodasi khusus seperti lensa khusus atau alat bantu untuk membantu pengidap buta warna dalam pekerjaannya. Di Uni Eropa, definisi disabilitas lebih luas, sehingga individu dengan buta warna mungkin memenuhi syarat untuk akomodasi khusus tergantung pada situasi mereka.

Dukungan untuk Individu dengan Buta Warna

Bagi mereka yang mengalami kesulitan signifikan akibat buta warna, terdapat berbagai dukungan yang bisa membantu. Contohnya, tersedia lensa kontak atau kacamata khusus yang dirancang untuk meningkatkan persepsi warna. Teknologi bantuan seperti aplikasi identifikasi warna juga bisa membantu dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam lingkungan pendidikan dan profesional, individu dengan buta warna dapat meminta penyesuaian, seperti menggunakan pola alih-alih warna untuk diagram atau mendapatkan waktu tambahan dalam tugas yang memerlukan pengenalan warna. Beberapa strategi yang bisa digunakan antara lain:

  • Memberi label pada pakaian, pensil, atau objek lain yang perlu dipilih berdasarkan warna
  • Menggunakan termometer makanan untuk mengetahui kematangan makanan
  • Memastikan pencahayaan cukup di rumah untuk membantu melihat warna lebih jelas
  • Mengandalkan indra lain, seperti mencium atau menyentuh saat berbelanja
  • Bergabung dengan kelompok pendukung untuk saling berbagi pengalaman dan tips

Dengan demikian, meskipun buta warna parsial dianggap sebagai disabilitas dalam konteks hukum Indonesia, individu dengan kondisi ini tetap memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dan akomodasi yang sesuai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini