
Penembakan Mati Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata di Intan Jaya
Pada hari Sabtu, 5 Juli 2025 sekitar pukul 07.16 WIT, seorang pemimpin kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua ditembak mati oleh tentara TNI. Pemimpin tersebut adalah Enos Tipagau, yang merupakan Komandan Batalyon Kodap VIII Soanggama Intan Jaya Papua Tengah. Ia disebut sebagai orang yang bertanggung jawab atas berbagai serangan brutal terhadap pekerja bangunan, warga sipil, dan bahkan gereja.
Enos Tipagau ditembak mati oleh pasukan TNI yang tergabung dalam Komando Operasi Habema. Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menyatakan bahwa Enos Tipagau adalah salah satu tokoh penting dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang menjadi otak dari aksi-aksi teror dan kejahatan kemanusiaan yang mengakibatkan korban jiwa serta memicu rasa takut di kalangan masyarakat.
“Benar, pagi tadi sekitar pukul 07.16 WIT, yang bersangkutan terpaksa kita berikan tindakan tegas terukur karena tersangka utama pelaku berbagai kejahatan kemanusiaan di Papua ini melawan bahkan menyerang Prajurit TNI saat hendak diamankan dari tempat persembunyiannya di Desa Baitapa Kabupaten Intan Jaya,” ujar Lucky.
Tindakan tegas yang dilakukan TNI dimaksudkan untuk mengembalikan kondusivitas wilayah serta menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat sekitar. Hal ini sesuai dengan amanat Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua.
Dari tempat persembunyian Enos Tipagau, TNI berhasil mengamankan beberapa barang bukti seperti busur, 6 anak panah, 2 unit ponsel, 1 pengeras suara, 1 noken dan kalung, serta selembar Bendera Bintang Kejora.
Lucky menjelaskan bahwa Enos Tipagau dan kelompoknya melakukan berbagai aksi keji, termasuk menyerang dan menembak warga sipil, pekerja bangunan, petani, dan tokoh agama lokal. Mereka juga tidak segan menghabisi nyawa warga sipil yang mendukung NKRI.
Selain itu, Enos Tipagau dan kelompoknya sering kali membakar rumah-rumah warga, honai adat, sekolah, dan puskesmas. Aksi ‘bumi hangus’ ini tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga trauma bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan perempuan.
“Yang tak kalah keji, kelompok ini menjadikan remaja dan anak muda sebagai tameng hidup saat mereka melakukan serangan terhadap Pos Keamanan TNI/Polri antara lain di Distrik Baitapa dan Desa Mamba Distrik Sugapa,” tambah Lucky.
Selain itu, Enos Tipagau dan kelompoknya juga sering melakukan penyanderaan terhadap warga dan tenaga kerja dari luar Papua yang bekerja di proyek-proyek infrastruktur. Para korban disiksa dan dibunuh sebagai bentuk propaganda dan teror ketakutan di wilayah Papua.
Berikut ini adalah beberapa kejahatan yang dilakukan Enos Tipagau:
- Pada 15 Februari 2021, terlibat kontak tembak di Kampung Mamba, Kabupaten Intan Jaya, yang menyebabkan gugurnya seorang prajurit TNI, almarhum Prada Ginanjar.
- Pada 8 Februari 2021, terlibat penembakan terhadap warga sipil bernama Ramli NR.
- Pada 26 Oktober 2021, terlibat kontak tembak di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, yang mengakibatkan korban luka atas nama Asep Herman (anggota TNI), Yoakim Majau (6 tahun), serta korban meninggal dunia, Apertinus Sondegau (2 tahun).
- Enos juga diketahui memerintahkan Undius Kogoya untuk mengirimkan senjata, dan menyatakan bahwa kelompoknya telah siap melakukan penyerangan.
- Pada 29 Oktober 2021, terlibat pembakaran kios dan satu unit mobil ambulans milik Bandara Bilorai, yang terjadi di kompleks bandara, Kabupaten Intan Jaya.
Dengan dukungan penuh dan simpati masyarakat khususnya Orang Asli Papua (OAP), TNI berharap dapat segera mengakhiri aksi-aksi kekerasan dan memberikan keamanan, kedamaian, serta kesejahteraan bagi masyarakat di wilayah Papua.