
Operasi Militer di Intan Jaya: Tewasnya Enos Tipagau, Pemimpin KKB yang Terbukti Melakukan Aksi Kekerasan
Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz terlibat dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Baitapa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (5/7/2025), dan berakhir dengan tewasnya seorang anggota KKB bernama Enos Tipagau.
Enos Tipagau dikenal sebagai salah satu pemimpin utama Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau KKB di wilayah tersebut. Ia juga menjabat sebagai Komandan Batalyon Kodap VIII Soanggama Intan Jaya. Berdasarkan data yang diperoleh oleh Satgas, Enos Tipagau merupakan komandan operasi KKB di Dusun Tigindiga, yang berada di bawah kepemimpinan Undius Kogoya.
Latar Belakang Enos Tipagau
Sebelum bergabung kembali dengan jaringan KKB di Kabupaten Intan Jaya, Enos Tipagau adalah seorang narapidana yang divonis hukuman 3 tahun penjara. Namun, ia melarikan diri dari Lembaga Permasyarakatan Kelas IIB Nabire. Setelah kabur, Enos kembali terlibat dalam kegiatan KKB dan menjadi salah satu tokoh penting dalam kelompok separatis yang sering melakukan aksi kekerasan.
Menurut informasi yang diberikan oleh Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, Enos Tipagau dikenal sebagai pelaku rangkaian aksi kekerasan terhadap masyarakat sipil. Ia bertanggung jawab atas penembakan warga sipil, termasuk petani, kuli bangunan, dan tokoh agama setempat. Selain itu, kelompok yang dipimpinnya kerap membunuh masyarakat asli Papua yang mendukung pemerintah.
Operasi Militer dan Konsekuensi
Dalam operasi militer yang dilakukan di Kampung Baitapa, satuan gabungan TNI menerima informasi dari masyarakat tentang jalur pelarian anggota OPM yang berada di dataran tinggi. Operasi ini dilakukan secara terukur dan didasarkan pada informasi yang akurat.
Menurut Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Kristomei Sianturi, Enos Tipagau tewas di lokasi dengan luka tembak. Tidak ada korban dari pihak TNI maupun masyarakat sipil. Operasi ini dilakukan sebagai bentuk kehadiran negara untuk melindungi rakyat Papua dari aksi kekerasan kelompok separatis bersenjata yang sering menimbulkan teror.
Tindakan Kekerasan yang Dilakukan oleh Enos Tipagau
Enos Tipagau dan kelompoknya dikenal melakukan berbagai aksi kekerasan. Mereka tidak segan membakar rumah warga, honai adat, puskesmas, dan sekolah. Selain itu, mereka juga menyandera pekerja proyek dan warga, menjadikannya sebagai tameng hidup saat melakukan serangan terhadap pos TNI/Polri. Tindakan ini sering disertai dengan penyebaran video sebagai bentuk propaganda anti-pemerintah.
Selain itu, kelompok Enos Tipagau juga sering menggunakan anak kecil dan remaja sebagai tameng hidup saat melakukan serangan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak memperhatikan keselamatan generasi muda dan hanya ingin menciptakan ketakutan di kalangan masyarakat.
Daftar Kejahatan Enos Tipagau
Beberapa aksi keji yang dilakukan oleh Enos Tipagau antara lain:
- 15 Februari 2021: Terlibat kontak tembak di Kampung Mamba, Kabupaten Intan Jaya, yang menyebabkan gugurnya seorang prajurit TNI, almarhum Prada Ginanjar.
- 8 Februari 2021: Terlibat penembakan terhadap warga sipil bernama Ramli NR.
- 26 Oktober 2021: Terlibat kontak tembak di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, yang mengakibatkan korban luka dan meninggal dunia.
- Perintah senjata: Enos memerintahkan Undius Kogoya untuk mengirimkan senjata dan menyatakan bahwa kelompoknya siap melakukan penyerangan.
- 29 Oktober 2021: Terlibat pembakaran kios dan mobil ambulans milik Bandara Bilorai di kompleks bandara tersebut, Kabupaten Intan Jaya.
Tindakan-tindakan ini menunjukkan betapa berbahayanya Enos Tipagau dan kelompoknya bagi masyarakat Papua. Dengan tewasnya Enos, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi kelompok-kelompok separatis yang masih aktif di wilayah tersebut.