
Indonesia Discover
, JAKARTA – Festival musik
BRI Jazz Gunung
ke-17 akan diselenggarakan di Amphitheatre Jiwa Jawa Resort Bromo, Sukapura, Probolinggo.
Dengan tema Indahnya Jazz, Merdunya Gunung, acara ini memadukan musik jazz dengan keindahan alam pegunungan Bromo.
Founder Jazz Gunung, Sigit Pramono menyatakan Jazz Gunung salah satu festival jazz pertama yang digelar di alam terbuka.
Para penonton dapat menikmati pertunjukan jazz yang disuguhkan dengan latar pemandangan hijau dan suhu udara 6-7 derajat celcius dari ketinggian hampir 2.000 meter di atas permukaan laut.
“Selama 17 tahun penyelenggaraan, baru tahun ini Jazz Gunung mendapatkan dukungan nyata dari pemerintah lewat kehadiran Vinsensius Jemadu dari Kemenpar. Semoga dukungan kementerian tidak hanya berhenti di tataran wacana, tetapi bisa diwujudkan agar manfaat ekonomi lebih terasa bagi masyarakat sekitar,” kata Sigit di Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Jazz Gunung kini berkembang menjadi BRI Jazz Gunung Series, sebuah rangkaian festival di berbagai gunung seperti Bromo, Ijen, hingga Slamet.
Ide rangkaian acara tersebut awalnya lahir dari diskusi dengan Advisor Jazz Gunung Indonesia, Andi F. Noya.
Format series ini dinilai lebih menguntungkan secara komersial, baik bagi sponsor maupun pemerintah, karena mampu menciptakan dampak ekonomi yang lebih merata bagi pebisnis di sekitar Bromo.
“Kalau ada 2000 penonton, maka butuh 1000 kamar (hotel). Kami hanya punya 80, sisanya tersebar di sekitar Bromo, Pasuruan, Probolinggo, hingga Malang,” tuturnya.
Series 1: Bromo akan berlangsung pada 19 Juli 2025, diikuti oleh Series 2: Bromo pada tanggal 26 Juli, dan Series 3: Ijen pada Agustus.
Pada Series 1, penampilan pertama akan diisi oleh kelompok muda, Emptyyy, yang dikenal dengan talenta jazz mereka.
Selain itu, Jamie Aditya, mantan VJ MTV, akan memeriahkan acara dengan penampilan khasnya.
Kelompok campursari Kua Etnika juga akan tampil, menyuguhkan nuansa east-meet-west yang menghibur.
RAN, grup yang populer pada tahun 2000-an, akan turut hadir dalam rangkaian ini, menampilkan karya-karya hits mereka.
Karimata, kelompok legendaris yang telah berkarir sejak 1985, juga akan tampil membawa kembali musik yang telah dikenal luas, meski dengan formasi baru.
Satu nama menarik lainnya adalah Chagall, musisi wanita dari Belanda, yang akan memperkenalkan musik elektroniknya di acara ini.
Sebagai bagian dari rangkaian Jazz Gunung, Papermoon Puppet Theatre akan tampil selama dua hari pada 19 dan 20 Juli.
Sementara itu, pada BRI Jazz Gunung Series 2, penampilan akan diisi oleh Lorjhu’, Badrus Zeman, Natasya Elvira, dan Bintang Indrianto.
Tohpati Ethnomission juga akan menampilkan musik jazz dengan nuansa Indonesia.
Sal Priadi, penyanyi yang viral lewat lagunya “Gala Bunga Matahari,” akan tampil di Series 2.
Sementara Rouge, musisi dari Perancis, akan menambah keceriaan dengan tema folk yang riang.
Monita Tahalea juga akan tampil sebagai sajian khusus dengan special show pada 25 Juli 2025.
Selanjutnya, deretan selebritas Jazz Gunung Series 3: Ijen yang digelar pada bulan Agustus 2025 akan diumumkan dalam waktu dekat.
BRI, sebagai titling sponsor, berkomitmen untuk mendukung penyelenggaraan festival ini.
Melalui aplikasi mobile banking BRImo, pengunjung dapat melakukan transaksi dengan mudah.
Jazz Gunung 2025 diharapkan akan menjadi pengalaman yang menyegarkan jiwa bagi semua penonton setia.
(mcr31/jpnn)