
IndonesiaDiscover –
Tim Neom McLaren Formula E bersiap tampil dalam putaran ke-11 Formula E yang akan berlangsung di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) pada Sabtu, 21 Juni 2025. Dalam penampilan terakhir mereka di ajang balap mobil listrik ini, McLaren menurunkan dua nama yang siap adu strategi dan stamina: Sam Bird dan Taylor Barnard.
Suasana antusias menyelimuti tim, tapi juga diliputi tantangan. Suhu tropis Jakarta bukan hal sepele bagi pembalap dan tim teknik. Sam Bird menyoroti pentingnya menjaga kondisi fisik di tengah cuaca panas dan sirkuit yang menuntut presisi tinggi.
“Kami harus menjaga fisik dan tetap terhidrasi agar bisa tampil maksimal di tengah teriknya Jakarta,” ujar Sam Bird dalam sesi media.
Ban Adalah Kunci
Pembalap muda berbakat Taylor Barnard, yang baru menginjak usia 21 tahun, juga menyoroti tantangan unik dari regulasi ban Formula E. Ia menyebut manajemen ban menjadi strategi krusial karena hanya tersedia dua set ban per pembalap untuk seluruh rangkaian sesi—dari shakedown hingga race day.
“Kita harus mengatur pemakaian ban dengan sangat cermat. Kompon yang sama harus bisa bekerja di kondisi panas, hujan, atau transisi. Ini bukan hal mudah,” jelas Barnard.
Dengan hanya dua set ban dan aturan kompon serbaguna (all-weather), tim dipaksa untuk membaca kondisi trek dan cuaca dengan cermat. Barnard mengaku adaptasi menjadi kunci—bukan hanya untuk pembalap, tapi juga kru strategi dan insinyur ban.

Formula E dan Konsekuensi Regulasi Ramah Lingkungan
Formula E tidak hanya menghadirkan balap bersih tanpa emisi, tetapi juga regulasi yang mendukung keberlanjutan. Pembatasan jumlah ban per tim tiap pekan balap adalah bagian dari upaya menekan jejak karbon dan mengelola limbah ban secara bertanggung jawab.
Artinya, keputusan balapan tidak semata bergantung pada kecepatan, tapi juga efisiensi, strategi teknis, dan kemampuan adaptif—semua hal yang mendefinisikan DNA balap masa depan.
Pamit dari Formula E, Tapi Tak Tinggalkan Tekad Juara
Musim ke-11 jadi musim terakhir McLaren di Formula E. Tim telah mengonfirmasi bahwa mereka akan mengalihkan fokus penuh ke Formula 1, IndyCar, dan proyek hypercar untuk World Endurance Championship (WEC) yang dijadwalkan debut pada 2027.
Meski akan mengucapkan salam perpisahan dari balapan listrik satu ini, McLaren tidak datang untuk sekadar menuntaskan formalitas.
“Kami ingin menutup musim terakhir ini dengan pencapaian terbaik yang bisa kami berikan,” kata Sam Bird.
Konsistensi performa, efisiensi energi, dan penempatan strategi akan menjadi pondasi penting di Jakarta, terutama mengingat sirkuit jalan raya Ancol yang dikenal teknikal dan penuh kejutan. (HFD/ODI)
Baca Juga:
Formula E Jakarta 2025 Siap Digelar, Ini Daftar Tim Partisipan
Serunya Formula E Tokyo 2025: Dominasi Nissan dan Teknologi Canggih di Lintasan Basah