Otomotif Diler Mobil Tiongkok Krisis: Distribusi Berlebih dan Perang Harga Ancam Kelangsungan Bisnis

Diler Mobil Tiongkok Krisis: Distribusi Berlebih dan Perang Harga Ancam Kelangsungan Bisnis

7
0

IndonesiaDiscover –

Industri otomotif Tiongkok sedang menghadapi krisis tersembunyi. Di tengah agresivitas strategi penjualan dan transisi menuju era elektrifikasi, para diler mobil di berbagai wilayah mendesak produsen untuk menghentikan praktik distribusi berlebih yang makin menekan arus kas dan keberlanjutan bisnis mereka.

China Auto Dealers Chamber of Commerce menyatakan bahwa sejak kuartal kedua tahun ini, tekanan terhadap diler meningkat tajam. Diskon besar-besaran yang digencarkan pabrikan sebagai bagian dari strategi perang harga berdampak negatif pada kesehatan keuangan jaringan diler. Beberapa bahkan terpaksa menutup bisnis akibat tidak mampu memenuhi target penjualan yang terlalu ambisius.

Penjualan Agresif Pabrikan Berujung Kerugian Jangka Panjang

Distribusi kendaraan dalam jumlah besar ke diler dilakukan tanpa mempertimbangkan daya serap pasar. Hal ini menyebabkan overstock dan memperburuk arus kas, karena kendaraan yang tidak terjual tetap menjadi tanggungan diler. Asosiasi mendesak agar target produksi dan penjualan pabrikan dibuat lebih realistis dan tidak membebani jaringan penjual.

Mobil baru di Cina oversuplai Foto: Carnewschina

Sebagai contoh nyata, Qiancheng Holdings, salah satu jaringan diler besar BYD, menutup lebih dari 20 cabang di Provinsi Shandong. Ribuan konsumen kehilangan akses layanan, mencerminkan risiko nyata dari praktik distribusi berlebih.

Margin Menyusut di Tengah Lonjakan Penjualan

Meskipun data mencatat penjualan kendaraan naik 4,5% sepanjang 2024, margin keuntungan industri menyusut dari 4,3% menjadi 3,9% pada awal 2025. Hal ini menjadi bukti bahwa strategi penjualan agresif tidak memberikan dampak positif terhadap profitabilitas. Bahkan, menurut Wang Xia dari China Council for the Promotion of International Trade, perang harga ini merusak daya tahan jangka panjang industri otomotif.

Selain tekanan dari pabrikan, diler juga harus menghadapi perubahan perilaku konsumen dan munculnya model penjualan langsung oleh produsen. Ini menyebabkan peran diler tradisional makin terpinggirkan. Ditambah lagi dengan fenomena Zero Miles Used Car—mobil baru yang langsung masuk pasar bekas—yang memicu penurunan kepercayaan publik dan memperbesar kerugian diler. (HFD/TOM)

Sumber: Carnewschina

Baca juga:

Lagi, Mobil Listrik Terlibat dalam Kebakaran Kapal Laut Internasional

BYD Polisikan 37 Influencer Terkait Disinformasi dan Konten yang Dianggap Merusak

Tinggalkan Balasan