Nasional Rachmat Gobel Salurkan 50 Sapi Kurban di Gorontalo

Rachmat Gobel Salurkan 50 Sapi Kurban di Gorontalo

18
0

IndonesiaDiscover –

Rachmat Gobel Salurkan 50 Sapi Kurban di Gorontalo
Anggota DPR RI Rachmat Gobel.(Dok. Pribadi)

ANGGOTA DPR RI, Rachmat Gobel, membagikan 50 sapi kurban ke seluruh Provinsi Gorontalo pada Idul Adha 1446 H atau 2025 M. Sapi-sapi tersebut telah didistribusikan melalui kader-kader Partai Nasdem di Gorontalo.

Pada Kamis, 5 Juni 2025, secara simbolis Gobel menyaksikan penyerahan tersebut di halaman Masjid Baiturridha, Kabupaten Gorontalo. Pada kesempatan itu hadir Bupati Gorontalo Sofyan Puhi dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Roman Nasaru. Pada Idul Adha tahun ini, Gobel akan melakukan Sholat Id di Masjid Baiturrahim Kabupaten Gorontalo. Ia ingin merayakan Hari Raya Kurban di kampung halamannya.

“Saya ingin merayakan hari raya ini bersama-sama masyarakat Gorontalo. Ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi saya. Saya juga ingin merasakan bagaimana Idul Adha di Gorontalo yang penuh dengan adat istiadat yang kuat,” katanya, dalam keterangan tertulis, Kamis, (5/6).

Pada kesempatan penyerahan sapi kurban tersebut ia juga menyumbang Rp25 juta untuk pembangunan Masjid Baiturridha. Saat ini, masjid tersebut sedang direnovasi.

Festival Kacang Tilihuwa

Di hari yang sama, Rachmat Gobel juga melakukan kegiatan bersama dengan anggota DPD RI asal Gorontalo, yaitu Rahmijati Jahja. Kegiatan tersebut dilakukan di Desa Tilihuwa, Kecamatan Limboto, dan di Desa Datahu, Kecamatan Tibawa. Keduanya terletak di Kabupaten Gorontalo. Dua kegiatan tersebut bertema tentang penguatan UMKM. Desa Tilihuwa dikenal sebagai desa pengrajin penganan dari kacang tanah. Sedangkan Desa Datahu dikenal sebagai desa penghasil penganan dari tepung sagu, misalnya bolu kalemben atau kolombengi.

Gobel mengatakan, UMKM merupakan pilar ekonomi sangat penting bagi suatu bangsa dan negara di manapun. Karena itu, penguatan UMKM merupakan suatu keharusan.

“Yang pertama adalah pada kekuatan bagaimana produk UMKM memiliki nilai tambah. Ini yang harus dipikirkan dan dicarikan solusinya,” katanya.

Selain masalah permodalan, akses pasar, pengemasan, dan pemasaran, katanya, yang pertama harus dilakukan adalah ada nilai tambah apa yang membuat produk tertentu dari UMKM memiliki keunggulan. “Budaya Gorontalo itu sangat kaya dan kuat, termasuk dalam budaya kuliner. Makanan Gorontalo hanya ada enak dan enak sekali. Tanahnya juga subur dan kaya mineral. Contoh, pisang Gorontalo itu memiliki rasa yang berbeda. Lebih enak. Tangan-tangan ibu-ibunya juga sangat terampil dalam meracik makanan. Pisang Gorontalo jika dimasak oleh orang bukan Gorontalo, rasanya jadi tak seenak jika diolah oleh orang Gorontalo sendiri,” katanya.

Khusus untuk pengrajin kuliner di Tilihuwa, Gobel mengatakan akan mengadakan Festival Kacang Tilihuwa. Segala produk kuliner yang berbahan kacang akan difestivalkan. “Tempatnya di Menara Pakaya,” katanya. Saat ini, ia sedang merenovasi ulang Menara Pakaya. Menara yang dibangun Ahmad Pakaya saat menjadi bupati tersebut kemudian ditata oleh Gobel dengan permainan lampu. Selain itu, ia juga melakukan penataan desain agar menjadi lebih rapi dan lebih indah. “Di dunia ini cuma ada tiga menara yang memiliki permainan lampu, yaitu Tokyo, Eiffel, dan di Gorontalo ini,” katanya. Setelah penataan selesai, katanya, akan diadakan beragam festival, termasuk Festival Kacang Tilihuwa.

Gobel membayangkan lanskap kawasan menara tersebut seperti lanskap Tugu Washington yang menghubungkan Gedung Putih dan Capitol Hill. Di kawasan menara ada kantor bupati, masjid agung, air mancur, dan taman serta kawasan ekonomi. “Nanti di situ juga ada konter untuk produk UMKM,” katanya.

Saat ini, Gobel telah membangun dan menghidupkan destinasi wisata di Danau Perintis, permukiman suku laut Bajo di Torosiaje, Pantai Tamendao, Pantai Bolihutuo, dan juga sedang menyiapkan penataan kawasan air panas Pentadio. Gorontalo juga memiliki destinasi wisata ikan hiu paus di Pantai Botubarani. “Destinasi wisata ini akan mengundang banyak wisatawan dari berbagai daerah. Mereka akan menginap di Gorontalo, menyerap tenaga kerja, dan tentu saja akan menghidupkan UMKM karena mereka akan belanja oleh-oleh produk UMKM,” katanya.

(H-3)

Tinggalkan Balasan