
IndonesiaDiscover –

WAKIL Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menitihkan air mata saat peluncuran Benyamin S Award di Balai Kota pada Selasa (3/6) sore. Adapun ini merupakan penghargaan bagi camat, lurah, wali kota yang berhasil membuat wilayahnya menjadi bersih, nyaman, indah dan sejahtera.
Awalnya, sambutan dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Setelahnya, saat akan melakukan prosesi peluncuran dengan menekan tombol sirine, Pramono mengundang Rano.
Peluncuran dilakukan bersama perwakilan keluarga Benyamin Sueb, yakni Biem Triani dan Benny Pandawa.
Rano mengungkapkan bahwa dirinya mulanya diminta Pramono untuk menyampakan sambutan. Namun, dia menolaknya karena takut menangis di atas panggung.
“Saya diminta untuk meresmikan, tadinya Pak Gub meminta saya memberi sambutan, saya enggak mau, pasti mata ngembeng,” kata Rano.
Setelah itu, Rano pun langsung meneteskan air mata. Mengingat, Rano Karno dan Benyamin pernah bermain di sinetron Si Doel Anak Sekolahan sebagai ayah dan anak. “Tuh kan nangis kita,” tambah Rano.
Ia mengenang adegan dirinya dengan Benyamin di sinetron itu. Di sinetron itu, keduanya pernah menyinggung soal menjadi pemimpin Jakarta.
“Artinya berhasil lah dia, mimpi berdua sama si Doel, duduk di atas sampah mikirin tentang Jakarta. Dialognya kira-kira, Doel gua enggak mau lihat lu jadi tukang buah, jadi tukang gelasan, jadi calo tanah, gua mau lu Doel jadi, wakil gubernur,” ujar Rano.
“Kalau Gubernur gua enggak berani nyebut. Karena inilah istilahnya gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama,” beber Rano.
Di lokasi yang sama, saat sambunta Pramono mengatakan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada tata kelola kelurahan. Penghargaan ini diharapkan memacu lurah, camat dan wali kota/bupati.
“Untuk mereka bekerja lebih baik, lebih terstruktur, lebih nyaman untuk membangun Jakarta ini. Dengan kriteria yang disiapkan, mereka akan dilombakan,” kata Pramono.
Ia menyampaikan terima kasih kepada keluarga Benyamin Sueb yang telah mengizinkan penggunaan nama untuk penghargaan.
“Terus terang ketika saya dan Bang Doel menggagas ini, itu ketika mau debat pertama di Jalan Benyamin Sueb pada waktu itu. Saya bilang sama Bang Dul, bang bismillah, kalau kita menang, kita buatkan award untuk ini,” katanya. (Far/P-2)