
IndonesiaDiscover –

PENGAMAT politik dari Sentral Politika, Subiran Paridamos, menilai Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berhasil membawa provinsinya menjadi contoh kemajuan daerah di Tanah Air. Kepemimpinannya dianggap mampu mendorong inovasi dan transformasi di berbagai sektor strategis.
Subiran menilai Jatim di bawah kepemimpinan Khofifah telah menjadi panutan bagi daerah lain. Dia menyebut keberhasilan ini tak lepas dari keberanian Khofifah dalam mengimplementasikan kebijakan inovatif yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat.
“Ibu Khofifah dan Jawa Timur telah menjadi role model bagi daerah lain untuk berinovasi membangun daerahnya dari segala sektor,” ujar Subiran, melalui keterangannya, Senin (2/6).
Menurut Subiran, keberhasilan itu tidak hanya tampak dalam indikator ekonomi dan sosial, tetapi juga terlihat dari pengakuan berbagai pihak terhadap pencapaian Jatim. Pemerintah daerah lain bahkan menjadikan Jatim sebagai referensi kebijakan publik yang berhasil.
Ia mengatakan arus kunjungan tersebut mencerminkan kepercayaan terhadap model kepemimpinan Khofifah yang terbuka, inklusif, dan produktif. Ia menyebut Khofifah berhasil memperkuat posisi Jatim sebagai provinsi unggulan dalam tata kelola pemerintahan daerah.
Sebab selama masa kepemimpinan Khofifah, Jatim mencatat pertumbuhan ekonomi impresif di triwulan I tahun 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Jatim naik hingga 5% lebih unggul dari nasional sebesar 4,87%.
Selain itu data BPS menyebut persentase penduduk miskin di Jatim menurun 0,23% pada periode September 2024 menjadi 9,56% dibanding Maret 2024. Bahkan ungguli provinsi Jabar sebesar 4,98%, Jateng 4,96% dan juga DKI 4,95%.
Subiran menilai konsistensi kerja dan keberpihakan terhadap pembangunan berbasis rakyat membuat Khofifah dinilai sebagai figur pemimpin perempuan yang mampu memimpin dan visioner.
“Kalau ada kepala daerah bahkan duta besar berkunjung ke Jatim, itu salah satu bukti kepemimpinan Ibu Khofifah selama menjadi gubernur baik periode pertama atau awal periode kedua dinilai sukses,” pungkasnya. (E-4)