Politik DPR Kawal Aspirasi Anak Muda Kolaborasi Menuju Perubahan

DPR Kawal Aspirasi Anak Muda Kolaborasi Menuju Perubahan

11
0
DPR Kawal Aspirasi Anak Muda Kolaborasi Menuju Perubahan
DPR RI gelar ‘DPR Connect’ bertajuk ‘DPR dan Generasi Muda: Kolaborasi untuk Perubahan’, di Ruang Abdul Muis, Kompleks Parlemen(Doc DPR RI)

MENJADI lebih terbuka dalam menerima aspirasi masyarakat di semua proses, terutama dari generasi muda yang perlu dirangkul demi masa depan adalah janji Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). 

Hal tersebut diutarakan oleh Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal­ dalam kegiatan ‘DPR Connect’ bertajuk ‘DPR dan Generasi Muda: Kolaborasi untuk Perubahan’, di Ruang Abdul Muis, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/2/2025),

“Masyarakat, termasuk generasi muda, harus dekat dengan lembaga legislatif. Sebab, seluruh keputusan yang diambil di DPR bakal dirasakan langsung kepada publik sehingga butuh partisipasi dari publik,” kata Cucun.

Politisi Partai Kebangkit­an Bangsa (PKB) ini menjelaskan, untuk memperkuat partisipasi generasi muda dalam dunia politik dan kebijakan, maka ‘DPR Connect’ hadir sebagai platform yang mengakomodasi aspirasi, ide, dan pemikiran anak muda.

“Perlu berbagai cara untuk mendekatkan DPR dengan generasi muda. Salah satunya dengan menghadirkan DPR Connect,” ujarnya.

Selain melalui kegiatan DPR Connect, Cucun juga menyebut bahwa saat ini DPR sudah memiliki satu alat kelengkapan dewan (AKD) baru yang bertujuan untuk mempermudah penyerapan aspirasi masyarakat, yaitu Badan Aspirasi Masyarakat (BAM). BAM akan terus berusaha menyerap aspirasi masyarakat secara lebih terstruktur, yang selama ini hanya dilakukan oleh 580 anggota DPR secara perseorangan.

Menurut Cucun, BAM bisa menjadi salah satu kanal yang bisa mengalirkan aspirasi rakyat. Ia berharap publik, terutama generasi muda, bisa memanfaatkannya selain akses melalui para wakil rakyat saat reses.

Selain Cucun, program ‘DPR Connect’ ini juga dihadiri Anggota DPR RI yang juga Wakil Ketua MPR RI Edhy Baskoro Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar.

Hadir juga Ketua BAM DPR RI, Netty Prasetiyani Heryawan, dan Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Rizki Aulia Rahman Natakusumah, Director Blue Ocean Strategy Fellowship Indra Dwi P, dan Pemred Kompas Sutta Dharmasaputra.

Mayoritas peserta diskusi berasal dari kalangan muda, baik siswa-siswi SMA di Jakarta, maupun mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Edhy Baskoro Yudhoyono yang turut menjadi pembicara mengatakan, sebagai wakil rakyat, DPR harus mampu mengawal dan memperjuangkan aspirasi rakyat.

Tidak cukup hanya mendengar aspirasi rakyat, tetapi juga mengawal aspirasi itu sampai masuk dalam proses legislasi, program, dan kebijakan publik.

“Karena itulah cara kita berterima kasih kepada rakyat sebagai anggota parlemen. Apa yang kita perjuangkan, anggota parlemen harus terdepan untuk mendengar dan menyejahterakan masyarakat,” kata pria yang akrab disapa Ibas ini.

DPR tak Bisa Berjalan Sendiri

Adapun Sekjen DPR RI, Indra Iskandar mengatakan, generasi muda adalah pilar masa depan bangsa sehingga keterlibatan mereka dalam kebijakan publik mutlak diperlukan.

Oleh karena itu, DPR tidak bisa berjalan sendiri dan pihaknya memastikan harapan generasi muda benar-benar tersalurkan dalam pengambilan keputusan di Parlemen.

Salah satu upaya yang dilakukan, tutur Indra, adalah menjalin komunikasi mahasiswa dan pelajar dengan Parlemen Kampus dan Parlemen Remaja sejak 2008.

“Ini adalah mandat yang diambil oleh DPR ketika berkomitmen bersama parlemen seluruh dunia,” ujarnya.

Ketua BAM DPR RI, Netty Prasetiyani Heryawan meng­ungkapkan, alasan dibentuk BAM sebagai Alat Kelengkapan Dewan yang baru di periode 2024-2029 ini agar masyarakat bisa semakin leluasa menyampaikan aspirasinya.

“Jadi, enggak ada kendala bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi kepada DPR tanpa ada hambatan sedikit pun. Jangan takut menyampaikan aspirasi,” kata Netty.

Acara ‘DPR Connect’ ini, kata Netty, mengajak audiens untuk melihat bagaimana geliat DPR dalam menyerap aspirasi masyarakat di awal masa jabatannya hingga 2029 di tengah kepentingan politik.

Netty menyebut bahwa jenis aduan-aduan yang masuk ke BAM bukanlah hanya urusan sektoral sebagaimana aduan yang masuk ke komisi-komisi DPR. Begitu aduan masuk ke BAM, urusannya sudah lintas komisi dan sektoral. 

Adapun Ketua BURT DPR RI Rizki Aulia Rahman Nata­kusumah mengakui, dalam upaya menyerap aspirasi masyarakat di DPR, semua harus bisa dikomunikasikan dengan baik antarseluruh fraksi di partai. Sebab, setiap keputusan yang dibuat di DPR merupakan keputusan kolektif kolegial. 

Sementara itu, Director Blue Ocean Strategy Fellowship Indra Dwi Prasetyo, berpandangan, ide progresif terkait saluran aspirasi dari publik perlu diikuti dengan pemanfaatan teknologi digital.

Bahkan, ada pilihan untuk membuat petisi sehingga publik yang merasakan permasalahan dan keresahan yang sama mengumpulkan suara dan bisa ditanggapi oleh DPR.

“Apalagi, ada empat isu besar di lingkungan anak muda yang perlu dibahas bersama,” sambung Indra Dwi.

Isu tersebut meliputi gaya hidup berkelanjutan, ketenagakerjaan, transformasi digital, hingga bonus demografi. 

Menurut Indra Dwi, keterlibatan anak muda diharapkan lebih banyak dalam membahas hal tersebut sehingga bisa melihat dalam perspektif mereka saat memandang fenomena yang ada.

“Karena memang masih muda, wajar perspektifnya genuine (asli), tidak bias, karena mereka tentu belum berpolitik. Kami semua berharap, ada platform yang bisa menampung aspirasi dari teman-teman muda ini,” pungkas Indra Dwi. (Adv)

Tinggalkan Balasan