

MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pembentukan Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih bertujuan untuk memutus mata rantai tengkulak yang merugikan negara hingga Rp313 triliun dari sembilan komoditas pangan.
“Yang dulunya rantai pasoknya 8 menjadi 3, 8 menjadi 3 lini, dari petani, koperasi, langsung konsumen. Middleman (tengkulak) mengambil keuntungan (dari) sembilan bahan pokok itu Rp313 triliun,” kata Amran saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Jakarta Timur, Sabtu (8/3).
KopDes Merah Putih, sambung Amran, nantinya akan menjalankan sistem yang lebih sederhana dengan memangkas distribusi rantai pasok tadi. Setiap desa akan dibekali dengan satu koperasi yang bertugas menjaga harga pangan ke konsumen.
“Ini pemerintah membangun sistem, solusi permanen yakni koperasi. Setiap desa memiliki satu koperasi. Cantik kan? Ini nanti motor penggerakannya termasuk PT Pos (Indonesia),” bebernya.
Dengan dibentuknya KopDes Merah Putih, Amran meyakini tidak perlu lagi adanya operasi pasar pangan murah di kemudian hari. Akan tetapi, operasi pasar pangan murah masih bisa diberlakukan apabila ditemukan harga komoditas pangan yang melambung tinggi.
“Tidak perlu ada operasi pasar lagi (kalau sudah ada KopDes), solusi permanen dari Bapak Presiden. Tapi kalau harga (pangan) naik, mutlak operasi pasar,” tukasnya. (M-2)