

WAKIL Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mempunyai hak prerogatif untuk mengevaluasi kinerja para menteri Kabinet Merah Putih. Ia menilai hal yang disampaikan Presiden Prabowo setelah acara peringatan Harlah Ke-102 NU di Jakarta, Rabu (5/2), menjadi peringatan bagi jajaran menterinya.
“Pak Prabowo sebagai presiden tentunya paling mengerti tentang pembantu-pembantunya yang bisa kemudian mengimbangi kerja dan kemudian mengimbangi Presiden dalam menunaikan janji kampanye Presiden pada saat ini,” ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/2).
Selama 100 hari kerja, kata Dasco, Presiden tentunya merasakan kinerja para pembantunya telah maksimal atau tidak menjalankan tugas mereka. Kinerja itu, antara lain memenuhi janji kampanye dan visi Astacita.
“Menteri atau wamen sebelum diangkat jadi menteri itu membuat atau menandatangani pakta integritas, di dalam pakta integritas itu tercantum beberapa pasal yang tentunya menjadi bahan evaluasi apakah pakta integritas itu dipenuhi atau tidak,” imbuhnya.
Presiden Prabowo Subianto memperingatkan jajaran menteri dan kepala lembaga pemerintah mereka bakal diganti (reshuffle) jika tidak bekerja dengan benar.
“Rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi, saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan,” tegas Presiden Prabowo menjawab pertanyaan wartawan terkait reshuffle Kabinet Merah Putih selepas puncak peringatan Harlah Ke-102 NU di Jakarta, Rabu (5/2).
Presiden menyampaikan bahwa tidak akan memberikan toleransi pejabat negara yang bekerja main-main. Ia mengatakan tidak akan ragu-ragu bertindak dalam 100 hari kerja pemerintahannya. (Ant/H-3)