

KEPALA Seksi Registrasi dan Administrasi Pelaporan Imigrasi Jakarta Barat, Denny Priyankasetya mengatakan mulai 2025, pemerintah tak lagi menerbitkan sampul paspor berwarna biru kehijauan, tetapi akan berganti pada latar belakang merah dengan tulisan putih. Dijelaskan bahwa warna tersebut berkaitan dengan tingkat kekuatan paspor.
“Untuk sekarang ini kita sudah mau berganti ke paspor dengan cover berwarna merah. Kebijakan pergantian warna ini penting karena bagaimana pun, warna paspor akan memengaruhi kekuatan paspor,” kata Denny kepada Media Indonesia di Gedung Media Indonesia pada Kamis (6/2).
Denny menjelaskan bahwa paspor menjadi cerminan identitas dan kebanggaan sebagai bangsa serta bukti dari kehadiran negara dalam memberikan perlindungan dan kepastian hukum. Menurutnya, sebuah paspor dikatakan kuat apabila bisa memberikan akses resiprokal bagi setiap warganya.
“Paspor dikatakan kuat apabila bisa memberikan akses resiprokal antara satu negara dan negara yang lainnya. Sebagai contoh misalnya Indonesia kalau ingin berkunjung ke negara di Asia itu dibebaskan visa, begitu juga dengan sebaliknya,” tuturnya.
Adanya desain baru paspor ini kata Denny, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus memperbaiki pelayanan publik. Ia berharap, desain yang lebih modern dengan teknologi fitur pengamanan termutakhir dapat meningkatkan kekuatan paspor Indonesia dan memberi rasa kepercayaan diri setiap warga negara Indonesia yang memilikinya.
“Jika masyarakat yang memiliki paspor cover berwarna hijau dan mau berganti merah itu bisa kami layani,” katanya.
Selain itu, Denny menjelaskan bahwa minat pembuatan paspor elektronik di Indonesia cukup tinggi karena akan memberi kemudahan bagi masyarakat untuk menggunakannya saat berpergian ke luar negeri.
“Sekarang sudah ada beberapa negara yang tidak lagi menerima paspor biasa, contohnya Jepang jadi harus elektrnik. Paspor yang elektronik ini menggunakan chip jadi sangat memungkinkan bagi pemegang untuk autogate di Indonesia maupun di negara lain, sehingga proses layanan lebih cepat,” katanya.
Lebih lanjut, Denny juga menghimbau kepada masyarakat yang telah memiliki e-paspor untuk menyimpannya pada tempat uang aman agar tidak merusak komponen chip di dalam e-paspor tersebut.
“Dalam halaman elektronik paspor itu, ada beberapa peringatan yang sebetulnya harus diindahkan oleh pemegang. Contohnya jangan letakkan paspor elektronik di dekat TV atau terkena panas langsung karena itu bisa merusak chipnya,” jelasnya.
Denny juga menjelaskan dalam upaya mencegah Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural ,Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (TPPM), pihaknya terus memperkuat prosedur dan proses bekerja ke luar negeri sesuai dengan peraturan pemerintah.
“Untuk pencegahan preventif sekarang ini selain memperketat persyaratan yang sudah ada seperti KTP, dalam rangka antisipasi kami selalu menambahkan surat keterangan tidak bekerja dan diperketat melalui proses pendalaman BAP,” tandasnya.
Diketahui, saat ini ada empat warna paspor di dunia, yakni hijau, biru, merah, dan hitam. Indonesia saat ini berada di peringkat ke-68 dengan 78 negara bebas visa.
Selain Indonesia, ada beberapa negara yang juga menggunakan sampul berwarna merah seperti Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Singapura, Spanyol dan ainnya. (Dev/M-3)