
IndonesiaDiscover –

M, yang mengaku sebagai wartawan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga melakukan aksi pemerasan. Hampir 1,5 tahun buron, M ditangkap Satreskrim Polres Cianjur.
Sudah hampir dua pekan M mendekam di balik jeruji besi di Polres Cianjur. Jajaran Satreskrim pun terus mengembangkan kasus tersebut untuk mendalami kemungkinan ada pelaku lain yang terlibat.
Kasatreskrim Polres Cianjur, Ajun Komisaris Tono Listianto, mengatakan belum lama ini sudah menangkap M yang dilaporkan melakukan dugaan pemerasan. Hingga saat ini M sudah menjalani hampir 11 hari penahanan.
“Kami masih mengembangkan kasusnya untuk mengetahui kemungkinan ada pelaku lain pada kasus ini,” ujarnya, Kamis (20/2).
Kasus dugaan pemerasan terjadi pada sekitar 2023. M ditangkap bersama seorang rekannya berinisial NA.
“Modus mereka adalah mengancam korban dengan rekaman video. Mereka lalu meminta uang damai agar video tersebut tidak dipublikasikan,” tuturnya.
M dan NA dijerat Pasal 368 KUHPidana tentang Pemerasan dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara. Tono meminta masyarakat yang merasa menjadi korban pemerasan segera melapor ke Polres Cianjur atau kepolisian terdekat.
“Laporkan kalau ada orang yang berupaya melakukan pemerasan. Kami akan tindak sesuai aturan berlaku,” tegasnya.
Tono menegaskan, untuk mencegah dugaan praktik pemerasan berkedok jurnalistik, Polres Cianjur berencana bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cianjur. Hal itu dipandang perlu dilakukan untuk memastikan wartawan terverifikasi yang bisa menjalankan tugas jurnalistik sesuai aturan.
“Oknum pasti ada. Tapi kalau ada orang yang mengaku wartawan lalu melakukan pemerasan, kami akan menindak secara hukum. Masyarakat yang menjadi korban dipersilakan melapor ke polisi,” pungkasnya.