![1739412490_1739411829_af49f0a76a3e8bdb16e7.jpg](https://i0.wp.com/indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2025/02/1739412490_1739411829_af49f0a76a3e8bdb16e7.jpg?resize=640%2C423&ssl=1)
IndonesiaDiscover –
![Pangeran William Beraksi di Belakang Kamera Saat Kunjungi London Screen Academy](https://i0.wp.com/indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2025/02/1739411829_af49f0a76a3e8bdb16e7.jpg?w=640&ssl=1)
JELANG penghargaan tahunan BAFTA, Minggu (15/2), Pangeran William, 42, bertemu dengan para siswa senior di London Screen Academy. Akademi ini mengajarkan berbagai keterampilan yang berguna dalam produksi film, seperti kostum, penyuntingan, dan animasi, selain mata pelajaran tradisional lainnya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, William, yang merupakan Presiden BAFTA, tidak akan menghadiri acara penghargaan tersebut. Sebagai gantinya, ia memilih untuk mengunjungi akademi ini pada 12 Februari guna memberikan sorotan kepada para anak muda yang mungkin suatu hari nanti akan berjalan di karpet merah acara bergengsi itu.
Dalam kunjungan tersebut, Pangeran William bertemu dengan siswa yang terlibat dalam “Collaboration Project,” sebuah proyek di mana siswa berusia 17 dan 18 tahun mengubah sekolah menjadi lokasi syuting. Mereka belajar tentang seni pembuatan film, mulai dari teknik produksi, manajemen produksi, hingga pascaproduksi.
William turut berpartisipasi dalam berbagai sektor yang terlibat dalam produksi film tahun ini, yang berjudul Melomania. Ia bertemu dengan tim tata rambut dan rias, melihat langsung proses pembuatan kostum, dan bahkan membantu mengambil gambar untuk film tersebut.
Dengan absennya William dan Kate Middleton dari malam penghargaan BAFTA di London, pihak kerajaan menyatakan Pangeran Wales ingin lebih fokus menyoroti generasi baru talenta perfilman yang muncul dari berbagai akademi dan perguruan tinggi di seluruh Inggris.
Kunjungan Pangeran William ini berlangsung di tengah periode sibuk kunjungan kerajaan yang dilakukan oleh pasangan tersebut. Pada 11 Februari, Putri Wales, 43, mengunjungi sebuah penjara di Cheshire untuk melihat program yang mendukung ibu dan bayi mereka dalam lingkungan yang penuh tantangan.
“Salah satu perempuan di sana kesulitan berbicara, dan dia meluangkan waktu di akhir kunjungan untuk berbicara dengannya secara pribadi,” ujar Amanda Taylor, Direktur Operasional Layanan Anak di Action for Children, kepada PEOPLE.
“Dia sangat terampil dalam membuat orang merasa nyaman. Para perempuan di sini adalah individu yang rentan dalam situasi sulit.” (People/Z-3)