![1739131784_1737805822_1df30b1d553f01e35aa8.jpg](https://i0.wp.com/indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2025/02/1739131784_1737805822_1df30b1d553f01e35aa8.jpg?resize=640%2C480&ssl=1)
![Industri Elektronik Tanah Air Optimis Masuki 2025](https://i0.wp.com/indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2025/02/1737805822_1df30b1d553f01e35aa8.jpg?w=640&ssl=1)
DATA riset Growth from Knowledge (GfK), sektor industri elektronik mencatat kenaikan sebesar 2% pada tahun 2024. Peluang ini menjadi dasar bagi industri elektronik untuk terus berinovasi dan memperkuat daya saing produk masing-masing.
Public Communications Manager Polytron, Vina Julita Wijaya menyatakan, rasa optimistis terhadap pertumbuhan elektronik memasuki 2025.
“Meski industri elektronik menghadapi persaingan yang ketat, kami percaya bahwa produk kami dapat terus mampu bersaing jika didukung inovasi yang tepat, kualitas tinggi, dan strategi memperluas jangkauan distribusi,” terangr dia dalam media gathering di Sleman, Jumat (24/1).
Sebagai perusahaan elektronik asal Indonesia yang berdiri pada 1975, Polytron telah memiliki pengalaman panjang hampir lima dekade. Ia menegaskan, Polytron tetap fokus pada kualitas, inovasi, dan keberagaman produk, mulai dari Home Appliances, Audio-Video, hingga kendaraan listrik (EV).
“Seluruh tim riset dan pengembangan dilakukan sepenuhnya di Indonesia oleh lebih dari 669 karyawan. Terdapat enam divisi yang fokus pada riset dan pengembangan yaitu software, electronic design, PCB, industrial design, prototyping, mechanical design,” terang dia.
Dengan jaringan distribusi yang mencakup 793 direct-channel, 1.000 lebih sub-dealer, dan 61 pusat layanan di 14 provinsi, Polytron mampu menjangkau lebih luas masyarakat Indonesia. Selain itu, Polytron juga memastikan layanan purna jual terbaik dengan pusat layanan pelanggan yang siap melayani konsumen di berbagai wilayah.
Ia menyampaikaikan, Polytron tidak hanya membuat produk elektronik, tetapi juga membangun industri elektronik dalam negeri. Sebagian besar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%, yaitu sebanyak 91% dari total produk home appliances, 89% dari total produk produk audio-video dan 100% atau seluruh produk motor listrik.
“Polytron mendukung industri semikonduktor Indonesia melalui program pelatihan desain chip bekerja sama dengan Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC),” terang dia. Program ini melibatkan 21 Universitas dan turut didukung oleh mitra global seperti IMEC Belgia, Cadence Asia Pasifik, dan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Urusan Komersial, serta kementerian terkait seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Di tahun 2025, Polytron optimis mampu terus berkontribusi bagi masyarakat dengan meluncurkan berbagai produk baru yang mendukung kehidupan modern. Produk-produk seperti home appliance, audio video, hingga kendaraan listrik terbaru siap menjadi solusi kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia” ungkap Product Specialist Polytron, Rocky Yulius Wijaya.