Ekonomi & Bisnis BI Stabilkan Rupiah di Tengah Tekanan Dolar AS

BI Stabilkan Rupiah di Tengah Tekanan Dolar AS

55
0
BI Stabilkan Rupiah di Tengah Tekanan Dolar AS
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo(Youtube/Bank Indonesia)

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku berupaya menstabilkan rupiah di tengah ketidakpastian global dan menguatnya dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang garuda masih bertengger di kisaran Rp16.300 per dolar AS. 

“Komitmen kami di Bank Indonesia terus memastikan rupiah itu stabil. Tentu ini sejalan dengan mata uang regional di tengah tekanan dolar yang terus kuat,” ujar Perry dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024 secara daring, Rabu (22/1).

Berdasarkan data BI, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga 14 Januari 2025 melemah sebesar 1,00% point to point (ptp) dari level nilai tukar akhir 2024. Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dikatakan relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya, seperti rupee India, peso Filipina, dan baht Thailand yang masing-masing melemah sebesar 1,20%, 1,33%, dan 1,92%. 

Untuk menstabilkan rupiah, Perry menjelaskan seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) dan lainnya . Langkah ini untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. 

“Komitmen kami untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar, baik melalui intervensi di pasar spot, kemudian juga di forward maupun pemberian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar global,” jelasnya. 

Selain itu, untuk menguatkan sinergi kebijakan fiskal dan moneter, BI telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan  untuk melakukan mekanisme debt switching atau mengonversi utang jangka pendek menjadi jangka panjang. Utang jatuh tempo yang bakal dibayarkan pemerintah di tahun ini mencapai Rp100 triliun.

“Kami bersama Ibu Menteri Keuangan sudah menyepakati di tahun ini BI akan melakukan pembelian SBN dari pasar sekuler, termasuk debt switching dari SBN pembiayaan covid-19 jatuh tempo tahun ini kurang lebih Rp100 triliun,” pungkasnya. (Z-11)

Tinggalkan Balasan