

PDI Perjuangan merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-52 dalam suasana penuh sengkarut. Pengajar ilmu politik pada UIN Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan bahwa partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu harus melakukan refleksi total di HUT ke-52. Meskipun berhasil keluar sebagai pemenang pemilihan legislatif 2024, pasangan capres dan cawapres yang diusung PDI Perjuangan pada Pilpres 2024 kalah.
“Refleksi menyeluruh. Mulai dari kekalahan di pilpres, konsolidasi internal untuk menghadapi pemilu mendatang, regenerasi kepartaian, dan recovery isu politik setelah Hasto tersangka,” ujar Adi kepada Media Indonesia, Jumat (10/1).
Pada Pilkada 2024, PDI Perjuangan juga harus menelan kekalahan pada kandangnya sendiri, sebut saja Jawa Tengah. Teranyar, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangkaian kasus suap yang melibatkan buronan Harun Masiku.
Menurut Direktur Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana, PDI Perjuangan merupakan satu dari sedikit partai politik di Tanah Air yang mampu berumur panjang. Ia menilai, PDI Perjuangan saat ini sinonim dengan sikap politik Megawati.
“Saya melihat partai ini secara keorganisasiannya sudah matang, sudah solid. Kalaupun ada dinamika, itu menurut wajar, tapi memang masih sangat tergantung dengan ketokohan dan kepemimpinan Bu Mega,” katanya.
Perayaan HUT ke-52 sendiri akan digelar PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, nanti siang. Menurut jadwal, Megawati bakal menyampaikan pidato politiknya dalam acara tersebut. Ini merupakan pidato Megawati pertama kali sejak KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka. (H-3)