Nasional Dukung Program MBG, BPOM Libatkan 76 UPT

Dukung Program MBG, BPOM Libatkan 76 UPT

26
0

IndonesiaDiscover –

Dukung Program MBG, BPOM Libatkan 76 UPT
Kepala BPOM RI, Prof Taruna Ikrar (kiri) bersama Dirut PT Biofarma, Shadiq Akasya (kanan).(MI/Naviandri)

BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, telah memerintahkan 76 unit pelaksana teknis (UPT) yang dimiliki BPOM di seluruh Indonesia untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepada petugas di lapangan BPOM, memberikan sebanyak 13 jenis pekerjaan, di antaranya mengevaluasi dapur yang digunakan untuk memasak menu makanan yang akan disajikan.

“Selain itu, kami juga mengawasi produk-produk atau menu makanan yang akan disajikan dan kita bersyukur sejak diluncurkannya program MBG belum ditemukan masalah terkait menu makanan yang disajikan kepada siswa-siswa,” kata Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, di Bandung, saat melakukan kunjungan ke PT Biofarma, Rabu (15/1).

Terkait dengan mulai kesulitannya penyedia dalam mencari bahan baku untuk menu MBG, menurut Taruna, hal tersebut menjadi tanggung jawab Badan Gizi Nasional (BGN). BPOM bertanggung jawab pada pengawasan, evaluasi, dan pencegahan terjadinya kejadian luar biasa.

“Kejadian luar biasa yang dimaksud misalnya, terjadi keracunan itu tanggung jawabnya BPOM. Kami menjalankan tupoksi itu,” papar Taruna.

Taruna menambahkan, sesuai dengan perintah Presiden Prabowo, BPOM mendukung 100% pelaksanaan program MBG. Karena, program MBG sangat penting untuk masa depan Bangsa Indonesia. Program ini merupakan bentuk investasi pemerintah untuk kepentingan bonus demografi tahun 2045.

“Tapi bonus demografi yang kita harapkan, yang sehat-sehat, tercukupi gizinya. Sehingga semuanya produktif. Dan untuk mencapai itu, selruh jajaran kami dari Sabang sampai Merauke bekerja untuk itu dan alhamudlillah sampai saat ini belum ada isu-isu yang menganggu pelaksanaan program MBG,” ungkap Taruna.

Seperti diberitakan sebelumnya, kini penyedia MBG di Kota Bandung, mulai kesulitan dalam mencari bahan baku terutama untuk sayuran, yang  cukup banyak dibutuhkan setiap hari untuk menu makanan bergizi bagi siswa. Di Kota Bandung, program MBG sudah berjalan dua tahap, yakni pada tahap satu dilaksanakan di SD dan SMP sekitar Lanud Husein Sastranegara, Kecamatan Cicendo, dan Sukajadi.

Sedangkan tahap dua digelar di Andir, Antapani, Arcamanik, Bandung Kidul, dan Coblong. Hingga tahap dua ini, program MBG telah terdistribusikan ke 40 sekolah dengan rincian tahap 1 yaitu 9 SD dan 5 SMP, sedangkan tahap 2 meliputi 1 TK, 21 SD, dan 4 SMP dengan total sebanyak 21.271 siswa.

“Memang yang agak kesulitan dari dapur itu adalah bahan baku. Makanya di beberapa sekolah menunya berbeda seperti ini daging sapi, ini daging ayam. Ada juga yang sayurnya berbeda, karena mencari wortel agak kesulitan. Untuk mengatasinya kami akan membantu menyediakan bahan baku. Salah satunya melakukan koordinasi memanfaatkan masyarakat setempat untuk pengadaan bahan baku, tentunya harus memenuhi standar kesehatan,” terang Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Santana. (AN/J-3)

Tinggalkan Balasan