IndonesiaDiscover –
CUACA ekstrem, gelombang tinggi dan air laut pasang (rob) masih berpotensi terjadi di Jawa Tengah Senin (23/12), warga tetap diminta untuk waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Senin (23/12) kembali mengeluarkan peringatan dini kondisi cuaca sepanjang hari ini, meskipun pagi cerah berawan dan berawan di daerah di Jawa Tengah, namun memasuki siang, sore dan awal malam diperkirakan akan turun hujan ringan-sedang cukup merata dengan waktu bervariasi.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi di 20 daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan, dataran tinggi dan Pantura bagian timur, sehingga diminta warga terutama di daerah rawan untuk tetap mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi.
“Harap tetap mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi, karena masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem di 20 daerah di Jawa Tengah ini,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N.
Berdasarkan pengamatan cuaca Senin (23/12) pukul 05.00 WIB, lanjut Arif, potensi cuaca ekstrem di daerah Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Pati, Kudus, Jepara, Ungaran, Temanggung, Kajen, Slawi, Magelang, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan pada daerah lain, menurut Arif, diperkirakan akan turun hujan ringan-sedang yakni Cilacap, Kebumen, Purworejo, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Purwodadi, Blora, Rembang, Demak, Kendal, Batang, Pemalang, Brebes, Surakarta, Semarang, Pekalongan dan Tegal. “Angin dari barat laut ke timur dan selatan ke barat laut berkecepatan 3-25 kilometer per jam, suhu 19-33 derajat celsius dan kelembaban 60-95 persen,” imbuhnya.
Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Shafira Tsanyfadhila secara terpisah mengatakan selain cuaca ekstrem di darat, peluang hujan juga terjadi di perairan urara dan selatan Jawa Tengah pada Senin (23/12), bahkan gelombang tinggi dan air laut pasang (rob) masih berpotensi terjadi.
Meskipun gelombang tinggi di perairan utara menurun dibandingkan sebelumnya, ungkap Shafira Tsanyfadhila, namun gelombang di perairan masih cukup tinggi utara Jawa Tengah masih berkisar 0,5-1,5 meter dan di perairan utara berkisar 1,25-3 meter hingga diminta aktivitas pelayaran untuk mewaspadai kondisi ini.
Selain itu air laut pasang, menurut Shafira Tsanyfadhila, juga masih berlangsung di perairan utara Jawa Tengah pada pukul 00.00-06.00 WIB dengan ketinggian 0,8-1,1 meter, kondisi ini menyebabkan banjir rob di daerah pesisir utara terutama di daerah yang masih menjadi langganan seperti Pekalongan, Semarang dan Demak.
“Banjir Rob di Pantura Jawa Tengah ini akan berdampak pada transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam,” ujar Shafira Tsanyfadhila.(H-2)