KETUA DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah untuk memastikan kecukupan pasokan energi selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Hal tersebut disebabkan pemakaian energi saat libur akhir tahun akan meningkat dari biasanya.
“Libur panjang akhir tahun menjadi momen yang dinanti-nanti oleh masyarakat, jadi sering kali diwarnai dengan lonjakan permintaan energi, baik untuk transportasi, penerangan, maupun kebutuhan sehari-hari,” kata Puan Maharani dalam keterangannya pada Kamis (19/12).
Mantan Menko PMK ini mengingatkan bahwa fluktuasi harga energi global dapat mempengaruhi ketersediaan bahan bakar dan listrik di dalam negeri. Untuk menjamin ketersediaan pasokan energi selama libur akhir tahun, Puan meminta Pemerintah mengambil langkah strategis.
“Perlu ada koordinasi secara lebih intens antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PLN, dan instansi terkait untuk memantau kebutuhan dan pasokan energi secara real-time,” tuturnya.
Selain itu, Puan mendorong Pemerintah untuk mempersiapkan dan menyusun rencana cadangan energi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, termasuk pengelolaan stok bahan bakar fosil dan energi terbarukan.
“Pemerintah perlu pula memastikan bahwa infrastruktur distribusi energi dalam kondisi baik dan siap menghadapi lonjakan permintaan. Khususnya juga dalam pemeliharaan jaringan listrik dan fasilitas penyimpanan bahan bakar,” ucap Puan.
Lebih lanjut, Puan menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat untuk menghemat energi selama periode liburan untuk mengurangi tekanan pada sistem. Ia juga kembali mengingatkan agar Pemerintah melakukan mitigasi terhadap ancaman bencana alam di tengah cuaca ekstrem yang dapat mengganggu distribusi energi dan menyebabkan kerusakan infrastruktur.
“Kita harus mengantisipasi cuaca ekstrem juga karena jaringan distribusi energi yang tidak memadai dapat menyebabkan pemadaman listrik di daerah tertentu,”terang Puan.
Puan menilai, peningkatan aktivitas secara signifikan selama libur akhir tahun juga akan terjadi di beberapa sektor seperti perhotelan, restoran, dan transportasi. Mobilitas dan aktivitas yang tinggi pastinya membutuhkan banyak energi yang lebih banyak.
“Biasanya kegiatan perayaan seperti pesta, konser, dan acara komunitas juga meningkatkan penggunaan listrik dan bahan bakar. Termasuk bagi masyarakat yang mudik saat Natal dan mereka yang liburan. Jadi jangan sampai pasokan energi berkurang,” pungkasnya. (Dev/I-2)