IndonesiaDiscover –
MENURUNKAN berat badan sambil tetap menikmati makanan enak mungkin terdengar mustahil, apalagi bagi ibu yang memiliki tiga anak.
Namun, kisah sukses Thuy Linh, seorang ibu yang berhasil menurunkan 28 kg dalam waktu enam bulan, menunjukkan bahwa dengan pola makan yang tepat dan rutinitas kebugaran, hasil luar biasa bisa tercapai.
Bagaimana rahasia diet sehatnya? Berikut ulasannya.
Diet Seimbang dan Kardio Ringan Jadi Kunci Sukses
Thuy Linh, seorang instruktur kebugaran berusia 30 tahun dan ibu dari tiga anak, berhasil menurunkan berat badan hingga 28 kg melalui pola makan seimbang dan latihan kardio ringan.
Sebelum kehamilan pertamanya, Linh memiliki berat badan ideal 52 kg dengan tinggi 1,63 meter.
Namun, setelah tiga kali melahirkan, berat badannya melonjak hingga 86 kg, ditambah komplikasi diabetes gestasional yang memperburuk kondisi kesehatannya.
“Di usia 30, saya merasa seperti wanita berusia 80 tahun. Tubuh saya lemah dan sering sakit,” ungkap Linh. Kenaikan berat badan yang drastis juga membuat aktivitas sehari-hari menjadi lebih sulit dan berdampak pada hubungan keluarga.
Mulai Diet dengan Tantangan
Linh mencoba beberapa metode diet ekstrem, seperti mengonsumsi cuka untuk pembakaran lemak, namun hal ini justru menyebabkan refluks asam lambung.
Ia juga sempat menderita prolaps uterus setelah mencoba latihan berat pasca-melahirkan. Kondisinya semakin buruk, hingga akhirnya dokter memberinya peringatan serius tentang kesehatan.
Melalui proses pemulihan, Linh mulai memperbaiki hubungan dengan tubuhnya.
Ia fokus pada penguatan otot inti dengan latihan pernapasan dalam selama seminggu, sebelum melanjutkan ke latihan kardio ringan yang membantu meningkatkan detak jantung dan metabolisme.
Menurunkan Berat Badan dengan Kardio dan Pola Makan Sehat
Linh memulai latihan kardio ringan yang melibatkan seluruh tubuh tanpa melompat, dengan durasi 30 menit per sesi.
Pada awalnya, tubuhnya membakar 124 kalori per sesi, namun setelah beberapa minggu, kalori yang terbakar meningkat menjadi 289 kalori dalam durasi yang sama.
Bahkan saat istirahat, tubuh Linh terus membakar kalori lebih efisien.
Selain latihan, Linh juga menerapkan pola makan yang sehat dan teratur. Ia makan lima hingga enam kali sehari, mengatur konsumsi karbohidrat, protein, serat, vitamin, dan mineral dalam setiap menu makanannya.
Ia juga memilih makanan yang mengenyangkan namun rendah kalori, seperti smoothies berbahan biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan sehat.
Menjaga Konsistensi dengan “Hari Curang” atau Cheating Day
Setelah beberapa bulan, Linh mulai mengganti sarapan dengan smoothies sehat, yang berperan penting dalam penurunan berat badannya.
Untuk menjaga konsistensi dan menghindari kejenuhan, Linh menerapkan strategi “hari curang”, di mana ia memberi dirinya dua hari untuk makan apa saja yang diinginkan, sebelum kembali ke pola makan sehat.
Metode ini membantu menjaga metabolisme tubuh tetap optimal, mendukung penurunan berat badan berkelanjutan.
Pendapat Ahli tentang Diet Sehat
Metode yang diterapkan Linh juga didukung oleh ahli gizi. Menurut mereka, untuk menurunkan berat badan secara efektif, tubuh harus mengonsumsi kalori lebih sedikit dari yang dibakar.
Namun, memberi tubuh kesempatan untuk mengonsumsi lebih banyak kalori sesekali, seperti pada “hari curang”, dapat membantu mempercepat metabolisme dan meningkatkan proses pembakaran lemak.
Dengan pola makan sehat, latihan kardio rutin, dan strategi hari curang, Linh berhasil menurunkan berat badan menjadi 58 kg, sekaligus memperbaiki kualitas hidupnya. (Z-10)