IndonesiaDiscover –
Pada 2025 mendatang, pemerintah Indonesia berencana menerapkan kebijakan baru terkait Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk barang mewah menjadi 12 persen. Langkah ini diambil berdasarkan pertimbangan bahwa kenaikan PPN sebaiknya hanya ditujukan pada kalangan masyarakat ke atas yang punya kemampuan membeli barang-barang mewah.
Nah di sektor otomotif, mengacu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang dikenai Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) khususnya motor gede (moge) seperti Harley-Davidson berkubikasi di atas 500 cc jadi salah satu barang yang dikenakan pajak 95 persen. Selain dikenakan PPnBM, ada juga tarif PPN, nah PPN ini yang akan diperkirakan naik 1 persen atau menjadi 12 persen di tahun depan.
Contoh kasus, misal harga dasar model tertentu Harley-Davidson senilai Rp500 juta, maka akan dikenakan tarif PPnBM oleh pemerintah sebesar 95 persen atau Rp475 juta, lalu akan dibebankan lagi PPN 12 persen atau sebesar Rp5 juta, jadi total harganya menjadi Rp980 juta. Belum lagi rencananya akan dikenakan Opsen Pajak yang mana pemerintah kabupaten/kota bisa memungut Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Terkait rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen di tahun depan, President Director Diler Anak Elang Harley-Davidson (AE-ED) Suherli mengatakan, kebijakan itu akan menjadi tantangan bagi produsen dan juga diler untuk menjual motor-motornya. Namun dirinya yakin bila aturan tersebut tak akan menggoyahkan selera konsumen memilih Harley-Davidson impiannya.
“PPN menjadi 12 persen pasti akan mengubah harga jual produk kita, imbasnya kembali buat margin yang akan diterima diler akan berkurang. Konsumen pasti perlu penyesuaian, namun balik lagi, Harley-Davidson adalah motor hobi biasanya konsumen dan dari pengalaman saya, mereka akan tetap membeli,” pungkasnya di Jakarta Selatan, Kamis (12/12).
Sebagai strategi mengamankan penjualan di tahun depan, Suherli memastikan bila diler AE-HD akan banyak meluncurkan model-model terbaru, termasuk unit berstatus limited edition. Hal ini menurutnya ampuh untuk menstimulasi minat konsumen membeli Harley-Davidson.
“Kembali lagi kepada strategi kita soal pemasaran. Di 2025 model-model Harley-Davidson yang baru akan keluar dan mudah-mudahan tipe-tipe sebelumnya yang belum masuk ke Indonesia akan masuk. Sehingga seluruh tipe akan tersedia dan kita harapkan penjualan akan naik,” jelasnya.
Diler Baru Anak Elang di Jaksel
Sebagai informasi, diler AE-HD yang sebelumnya berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara kini menempati markas baru di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Wilayah yang strategis ini diharapkan bisa menaikkan angka penjualan dan menjaring lebih banyak para loyalis dan calon pembeli Harley-Davidson.
“Saat di Kelapa Gading target kita mampu jual 120 unit per tahun itu tercapai. Nah, dengan gedung baru yang sekarang, saya berharap bisa terjual 200-an unit. Backbone kita masih di tipe-tipe touring, seperti Road Glide dan Street Glide,” jelas Suherli. (KIT/TOM)
Baca juga:
Opsi Moge Adventure Kelas Menengah yang Cocok Buat Touring
Ducati Luncurkan Streetfighter V4 Baru: Apa yang Baru?