Nasional Kebiadaban Tentara Israel tak Pandang Bulu, Pria Difabel pun Dihabisi

Kebiadaban Tentara Israel tak Pandang Bulu, Pria Difabel pun Dihabisi

7
0

IndonesiaDiscover –

Kebiadaban Tentara Israel tak Pandang Bulu, Pria Difabel pun Dihabisi
Warga Gaza membawa jenazah korban kebiadaban Israel.(Anadolu)

PASUKAN Israel menembak mati seorang pria penyandang disabilitas di Tepi Barat pada Jumat (13/12) dalam sebuah penyerbuan di selatan Hebron. Melansi Middle East Eye, pasukan Israel menyerbu desa Beit Awa, sebelah barat daya Hebron, dan mengepung sebuah toko cat.

Dalam penggerebekan tersebut, Muhammad Ahmad Masalma, seorang pemuda berusia 23 tahun yang mengalami kesulitan dalam belajar, terkena peluru ketika tentara Israel menangkap sepupunya, Thabet Masalma, di dalam toko.

Seorang saksi melaporkan bahwa Masalma mencoba melarikan diri karena ketakutan pada saat penggerebekan, tetapi pasukan menembaki dia, yang menyebabkan dia terluka dan dibawa ke ambulans Palestina. Ia pun sempat dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah Dura, hingga akhirnya dinyatakan tewas.

Pihak militer Israel menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan yang menembaknya “merasakan adanya bahaya” setelah polisi dan tentara memasuki desa tersebut.

Sejak perang di Gaza meletus pada Oktober 2023, perampasan tanah dan serangan kekerasan yang bertujuan untuk memaksa warga Palestina meninggalkan rumah mereka telah meningkat pesat.

Serangan-serangan tersebut bertepatan dengan pembatasan pergerakan yang luas yang membuat warga Palestina tidak memiliki akses ke kota-kota besar dan kecil.

Sedikitnya 792 warga Palestina telah terbunuh oleh tentara atau pemukim Israel sejak dimulainya perang Gaza, menurut kementerian kesehatan yang berbasis di Ramallah.

Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Kanada dan Australia, baru-baru ini menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah pemukim dan organisasi mereka.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan pada bulan Agustus bahwa para pemukim Israel membahayakan “peluang perdamaian” dan meminta pemerintah Israel untuk “menghentikan tindakan yang tidak dapat diterima ini dengan segera”. (Ndf/I-2)

Tinggalkan Balasan