Nasional PM Israel Benjamin Netanyahu Dibelit Tiga Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu Dibelit Tiga Kasus Korupsi

11
0

IndonesiaDiscover –

PM Israel Benjamin Netanyahu Dibelit Tiga Kasus Korupsi
Benjamin Netanyahu menghadiri persidangannya untuk pertama kali.(Al Jazeera)

PERDANA Menteri Benjamin Netanyahu, yang menghadapi berbagai tuduhan korupsi di pengadilan Israel, menjadi saksi pada Selasa (10/12) untuk pertama kali dalam persidangannya.

Netanyahu menghadapi tiga kasus korupsi terpisah yang diajukan pada 2019 yaitu Kasus 1000, Kasus 2000, dan Kasus 4000. Ini mencakup tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.

Netanyahu menyangkal melakukan kesalahan apa pun dan mengeklaim menjadi korban kampanye hitam yang diatur secara politis oleh para pesaingnya dan media untuk menyingkirkannya dari jabatan.

Para analis dan pengamat berpendapat bahwa dalam upayanya menghindari persidangan dan kemungkinan hukuman, Netanyahu telah memperpanjang dan memperluas serangan Israel terhadap Jalur Gaza, Palestina, yang terkepung.

Persidangan, yang dimulai pada Mei 2020, telah ditunda beberapa kali dan sekarang dijadwalkan pada 10 Desember.

Tim hukum Netanyahu telah berupaya meminta penundaan dalam persidangan.

Pengadilan tinggi Israel menolak permintaan penundaan 10 minggu dalam sidang kesaksian Netanyahu pada 13 November. Pengadilan mengatakan bahwa Netanyahu memiliki waktu lima bulan untuk mempersiapkan diri.

Timnya mengeklaim bahwa Netanyahu tidak dapat mempersiapkan diri karena tekanan waktu dalam mengelola perang Israel.

“Kami tidak yakin bahwa telah terjadi perubahan substansial dalam keadaan yang akan membenarkan perubahan pada tanggal yang kami tetapkan dalam keputusan (awal) kami,” kata pengadilan.

Berikut rincian kasus yang dituduhkan kepada Benjamin Netanyahu.

Kasus 1000

Ini juga dikenal sebagai Kasus Hadiah. Kasus ini mendakwa perdana menteri Israel dengan penipuan dan pelanggaran kepercayaan.

Kasus ini melibatkan tuduhan bahwa Netanyahu dan istrinya, Sara, menerima hadiah mewah dari dua pengusaha kaya sebagai imbalan atas bantuan politik.

Pengusaha tersebut ialah Arnon Milchan, seorang produser film Hollywood asal Israel, dan miliarder Australia James Packer. Hadiah tersebut diduga termasuk sampanye dan cerutu.

Milchan bersaksi bahwa ia memberikan hadiah kepada Netanyahu pada Juni 2020.

Netanyahu dituduh mengutamakan kepentingan Milchan dengan membantu mengamankan visa Amerika Serikat setelah berbicara dengan pejabat pemerintah AS.

Ia juga dituduh memajukan undang-undang pembebasan pajak yang dapat menguntungkan warga Israel di luar negeri, termasuk Milchan.

Penipuan dan pelanggaran kepercayaan dapat mengakibatkan hukuman penjara hingga tiga tahun. Tuduhan penyuapan dapat mengakibatkan hukuman penjara hingga 10 tahun dan/atau denda.

Jaksa Agung saat itu Avichai Mandelblit mengatakan hadiah tersebut diberikan secara terus-menerus, “Sehingga menjadi semacam saluran pasokan.”

Barang-barang tersebut bernilai sekitar 700.000 shekel (US$186.000), menurut pernyataan yang dibuat oleh Mandelblit setelah dakwaan dan diberikan kepada Netanyahu sehubungan dengan peran publiknya dan statusnya sebagai Perdana Menteri Israel.

Kasus 2000

Disebutkan bahwa Netanyahu membuat kesepakatan dengan pengusaha Aron Mozes, pemegang saham pengendali harian Israel Yedioth Ahronoth, untuk liputan yang menguntungkan dengan imbalan undang-undang untuk memperlambat pertumbuhan surat kabar saingannya, Israel Hayom.

Kasus ini juga mendakwanya dengan penipuan dan pelanggaran kepercayaan.

Dalam ringkasan dakwaan Mandelblit, ia mengatakan meskipun ada persaingan yang mendalam antara kedua pria itu, mereka melakukan tiga rangkaian pertemuan antara 2008 dan 2014.

Selama pertemuan ini, Netanyahu dan Mozes terlibat dalam diskusi mengenai promosi kepentingan bersama mereka yaitu, “Meningkatkan liputan yang diterima Saudara Netanyahu di grup media Yedioth Aharonoth dan penerapan pembatasan pada surat kabar Israel Hayom,” kata Mandelblit.

Satu rancangan undang-undang juga sedang dipertimbangkan yang akan membatasi peredaran Israel Hayom, menurut ringkasan dakwaan.

Kasus 4000

Kasus ini mendakwa Netanyahu karena memberikan keringanan regulasi kepada perusahaan telekomunikasi Israel Bezeq sebagai imbalan atas liputan positif tentang dirinya dan istrinya di situs web berita yang dikendalikan oleh mantan ketuanya.

Netanyahu, dalam kapasitasnya sebagai menteri komunikasi saat itu, diduga memberikan keuntungan regulasi kepada Shaul Elovitch, pemilik Bezeq yang juga mengendalikan situs web berita Walla.

Keuntungan tersebut dilaporkan termasuk merger dan keuntungan finansial.

Sebagai gantinya, Elovitch memberikan liputan yang menguntungkan bagi Netanyahu dan istrinya.

Netanyahu, “Berurusan pada beberapa kesempatan dengan masalah regulasi yang berkaitan dengan Saudara Elovitch dan mengambil tindakan khusus yang mempromosikan kepentingan bisnis Saudara Elovitch yang signifikan dengan nilai finansial yang substansial,” kata ringkasan dakwaan.

Selain penipuan dan pelanggaran kepercayaan, Netanyahu telah didakwa dengan penyuapan dalam kasus ini. (Al Jazeera/Z-2)

Tinggalkan Balasan