PRESIDEN Prabowo Subianto mengumumkan rencananya untuk menggunakan kendaraan Maung produksi PT Pindad sebagai kendaraan resmi kenegaraan, yang akan diikuti oleh jajaran pejabat tinggi dari tingkat menteri hingga wali kota.
Upaya Presiden Prabowo dalam mengampanyekan Maung merupakan semangat mengurangi impor kendaraan sekaligus mendorong manufaktur domestik untuk berkembang. Hal itu disampaikan Project Coordinator Entrev, Eko Adji Buwono. Ke depannya, ia berharap dukungan terhadap kendaraan listrik yang rendah emisi juga bisa lebih masif.
“Untuk tingkat menteri atau pejabat Eselon 1, penggunaan kendaraan ICE (Internal Combustion Engine) mungkin masih relevan karena mobilitasnya yang tidak terlalu tinggi. Namun, untuk kendaraan dinas yang intensitas mobilitasnya tinggi, penggunaan EV sangat direkomendasikan,” kata Eko dalam keterangan resminya, Rabu (6/11).
Penggunaan EV, lanjut Eko, bisa memberikan sejumlah keuntungan seperti emisi CO2 yang lebih rendah, efisiensi biaya operasional, serta berkontribusi mengurangi impor BBM dan subsidi BBM di hilir. Selain itu, kendaraan listrik dapat melintasi jalan tanpa terpengaruh aturan ganjil-genap, memberikan fleksibilitas tambahan bagi pejabat dalam menjalankan tugasnya.
Selain itu, Entrev juga mendorong pemerintah agar mempertahankan insentif bagi kendaraan listrik sebagai salah satu langkah strategis dalam mengurangi ketergantungan pada BBM impor, yang saat ini hampir mencapai Rp500 triliun per tahun.
“Insentif sangat penting agar penetrasi EV lebih cepat terjadi, terutama di wilayah dengan infrastruktur pengisian daya yang memadai seperti Pulau Jawa,” tambah Eko.
Dengan mempertimbangkan kebutuhan akan kendaraan dinas yang mendukung mobilitas tinggi dan efisiensi energi, Entrev mendorong pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo untuk memperluas penggunaan EV pada kendaraan dinas. Hal ini juga diharapkan dapat mendukung target Indonesia dalam mencapai ketahanan energi dan mengurangi jejak karbon di sektor transportasi.
“Sebagai inisiator transisi kendaraan listrik di Indonesia, Entrev siap untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan langkah-langkah praktis yang mendukung penggunaan kendaraan listrik bagi sektor publik demi keberlanjutan energi nasional,” pungkasnya. (J-3)