Internasional Bank of Korea mengadakan pertemuan darurat setelah Yoon mencabut darurat militer

Bank of Korea mengadakan pertemuan darurat setelah Yoon mencabut darurat militer

36
0

Papan nama Bank of Korea dipajang di atas gedung kantor pusat bank sentral di Seoul, Korea Selatan, pada Kamis, 16 Agustus 2018. Bank sentral Korea Selatan menaikkan suku bunga untuk pertemuan kedua berturut-turut pada hari Kamis untuk menjaga inflasi konsumen dari level tertinggi dalam 13 tahun, sehingga semakin meningkatkan perkiraan kenaikan harga ke level tertinggi sejak 2008.

Jean Chung | Bloomberg | Gambar Getty

Bank of Korea mengadakan pertemuan darurat setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mencabut deklarasi darurat militer semalam.

Bank sentral dijadwalkan mengadakan rapat dewan luar biasa sekitar pukul 09:00 waktu setempat pada hari Rabu. Pekan lalu, BOK memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dalam sebuah langkah yang mengejutkan.

Sekitar waktu itu, kantor berita lokal Yonhap melaporkan bahwa regulator keuangan Korea Selatan mengatakan pihaknya siap mengalokasikan 10 triliun won ($7,07 miliar) untuk dana stabilisasi pasar saham kapan saja.

Selasa larut malam, Yoon mengumumkan darurat militer dan memobilisasi militer. Dalam beberapa jam, Majelis Nasional memutuskan untuk membatalkan perintah darurat, memaksa Yoon untuk mencabut darurat militer pada Rabu pagi. Unit militer yang dikerahkan juga telah ditarik, Yoon mengumumkan.

“Dalam pandangan kami, dampak negatif terhadap perekonomian dan pasar keuangan mungkin hanya bersifat sementara karena ketidakpastian mengenai lingkungan politik dan ekonomi dapat dengan cepat dimitigasi berdasarkan respons kebijakan yang proaktif,” kata analis Citi dalam sebuah catatan.

Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok pada hari Rabu berjanji untuk memompa likuiditas tanpa batas ke pasar keuangan jika diperlukan untuk menstabilkan pasar.

Saham Korea Selatan mengalami perubahan signifikan di AS pada hari Selasa di tengah kerusuhan politik di Korea. iShares MSCI South Korea ETF (EWY), yang melacak lebih dari 90 perusahaan besar dan menengah di Korea Selatan, anjlok sebanyak 7% mencapai level terendah dalam 52 minggu sebelum memangkas kerugian menjadi 1,6% lebih rendah.

Pasar saham Korea Selatan mulai diperdagangkan pada pukul 09:00 KST seperti biasanya.

Tinggalkan Balasan