Internasional Trump mengulangi janjinya untuk ‘menghalangi’ tawaran Nippon Steel untuk US Steel

Trump mengulangi janjinya untuk ‘menghalangi’ tawaran Nippon Steel untuk US Steel

111
0

Alex Wong | Berita Getty Images | Gambar Getty

Presiden terpilih AS Donald Trump telah berjanji untuk memblokir rencana pembelian US Steel oleh perusahaan Jepang Nippon Steel.

“Saya sangat menentang US Steel yang dulunya besar dan kuat dibeli oleh perusahaan asing, dalam hal ini Nippon Steel dari Jepang,” kata Trump Senin malam kepada ET dalam sebuah postingan di platform media sosialnya Truth Social.

“Sebagai presiden, saya akan menghentikan kesepakatan ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia akan menjadikan US Steel “kuat dan hebat lagi” melalui penggunaan insentif pajak dan tarif.

Meskipun ia membuat pernyataan serupa pada kampanye tahun 2024, ini adalah pertama kalinya Trump berbicara tentang kesepakatan tersebut sejak memenangkan masa jabatan presiden kedua bulan lalu.

Nippon Steel, produsen baja terbesar keempat di dunia, mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi US Steel pada bulan Desember lalu. Namun, kesepakatan tersebut mendapat tentangan dari United Steelworkers, sebuah serikat pekerja terkemuka, serta Presiden AS Joe Biden, yang telah berjanji bahwa US Steel akan tetap menjadi milik Amerika.

Komite Penanaman Modal Asing AS, yang mengkaji potensi risiko keamanan nasional dari transaksi yang dilakukan oleh entitas asing, telah meninjau kesepakatan tersebut.

US Steel memiliki kapasitas produksi tahunan sekitar 20 juta metrik ton, sedangkan Nippon Steel adalah produsen baja terkemuka di Jepang. Jika digabungkan, kedua perusahaan akan memiliki total kapasitas hingga 86 juta ton.

Nippon Steel dan US Steel tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC atas pernyataan terbaru Trump.

Juru bicara Nippon Steel sebelumnya mengatakan akuisisi tersebut akan merevitalisasi Rust Belt AS dan meningkatkan keamanan nasional AS “dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh alternatif lain.”

Takahiro Mori, wakil ketua Nippon Steel, mengatakan kepada wartawan pada bulan November bahwa dia yakin kesepakatan itu dapat diselesaikan sebelum Trump mengambil alih Gedung Putih pada bulan Januari. Pada bulan September, CEO US Steel David Burritt juga menyatakan keyakinannya, membela rencana penjualan tersebut sebagai kesepakatan yang akan memperkuat keamanan nasional, serta keamanan ekonomi dan pekerjaan.

Saham US Steel turun lebih dari 15% year-to-date, sementara saham Nippon Steel turun lebih dari 4% dibandingkan periode yang sama, menurut data dari LSEG.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini