WAKIL Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan Presiden Prabowo Subianto menyoroti soal mahalnya ongkos politik pada pemilu. Ongkos politik tak hanya dari segi penyelenggaraan, tetapi juga dari peserta pemilu yang harus menghabiskan uang yang banyak untuk mengikuti kontestasi.
Bima mengatakan Prabowo mendengar keluhan tentang mahalnya biaya politik itu dari partai atau politikus, masyarakat, dan komunitas intelektual. Ia mengatakan Prabowo meminta sistem pemilu dikaji ulang agar tak menelan biaya yang mahal.
“Saya rasa Pak Prabowo menangkap aspirasi itu dari semua kalangan dan semuanya sama, tinggal sekarang bangunannya seperti apalah yang akan diberikan ruang untuk dibahas bersama-sama,” kata Bima, di Jakarta, Kamis (21/11).
Bima mengatakan Prabowo menyoroti alokasi penyelenggaraan pemilu yang tinggi. Seringkali di banyak daerah ini meniadakan anggaran yang lain untuk penyelenggaraan pemilu.
“Jangan sampai alokasinya tinggi sekali untuk penyelenggaraan. Sering kali di banyak daerah ini meniadakan anggaran yang lain,” ujarnya. (M-3)