Ekonomi & Bisnis Lahirkan Inovasi Produk Laboratorium untuk Kebutuhan Pangan

Lahirkan Inovasi Produk Laboratorium untuk Kebutuhan Pangan

17
0
Lahirkan Inovasi Produk Laboratorium untuk Kebutuhan Pangan
Pada perayaan ulang tahun ke-10 PT Gerhardt Global Indonesia, C.Gerhardt Gmbh memperkenalkan produk terbaru mereka, N-Realyzer, sebuah alat untuk analisis cepat nitrogen atau protein.(Dok. PT Gerhardt Global Indonesia)

C.Gerhardt GmbH melalui PT Gerhardt Global Indonesia memastikan akan terus berinovasi untuk menciptakan produk yang berkualitas dengan standar internasional. Perusahaan itu diketahui memproduksi produk-produk laboraturium, utamanya untuk pengujian proksimat.

“PT Gerhardt Global Indonesia memasarkan produk unggulan, khususnya pengujian proksimat untuk analisis protein, lemak dan serat. Dari tahun ke tahun, kami selalu senantiasa menghadirkan inovasi-inovasi produk demi meningkatkan performa dan kualitas hasil pengujian serta keamanan di laboratorium,” ujar General Manager PT Gerhardt Global Indonesia Kharisma Hidayat dikutip dari siaran pers, Minggu (27/10).

PT Gerhardt Global Indonesia bekerja sama dengan PT Abadinusa Usahasemesta, sebagai authorized distributor produk C.Gerhardt GmbH. Kerja sama itu melahirkan komitmen terhadap kualitas dan semangat untuk mencapai kesuksesan bersama dengan para pelanggan.

PT Gerhardt Global Indonesia juga meluncurkan produk terbaru dari C.Gerhardt GmbH, yakni N-Realyzer. Produk itu merupakan sebuah instrumen laboratorium yang digunakan untuk menganalisa kandungan nitrogen atau protein pada suatu sampel.

Sampel yang diuji tidak terbatas pada kandungan protein pada bahan pangan maupun pakan, tetapi juga kandungan nitrogen pada sampel lingkungan.

“Alat ini menawarkan metode yang modern, hemat biaya, waktu, dan tentunya ramah dari limbah bahan-bahan kimia yang umum ditemui di laboratorium pengujian,” ujar International Customer & Application Support C.Gerhardt GmbH Lukas Brieger.

N-Realyzer menggunakan metode Dumas, sampel dibakar (combustion) hingga suhu 900 derajat celcius dengan bantuan gas oksigen. Proses pembakaran ini menyebabkan penguraian gas karbon dioksida, nitrogen, dan uap air.

Gas-gas tersebut kemudian dilewatkan melalui kolom khusus, dengan detektor konduktivitas termal pada ujung kolom. Sinyal terukur dari detektor konduktivitas termal untuk sampel yang tidak diketahui kemudian dapat diubah menjadi kandungan nitrogen.

Metode Dumas memiliki kelebihan yaitu mudah digunakan dan fully automated dalam pengoperasiannya. Metode itu telah dikembangkan menjadi metode yang jauh lebih cepat dibandingkan metode Kjeldahl, dengan hanya memerlukan waktu 5 menit untuk setiap pengukuran. Sementara metode Kjeldahl membutuhkan waktu satu jam atau lebih hingga nilai kandungan nitrogen/protein keluar.

N-Realyzer juga tidak menggunakan bahan kimia atau katalis beracun, yang membuat pengguna laboratorium lebih aman dari efek terpapar bahan-bahan kimia untuk jangka waktu yang lama.

Profesor dari IPB University Didah Nur Faridah menyatakan, inovasi dan perkembangan teknologi yang dibawa oleh C.Gerhardt merupakan kemajuan yang dapat dirasakan dan dimanfaatkan oleh banyak pihak.

“Ini menjadi suatu kemajuan yang tidak hanya dirasakan oleh para pelaku industri makanan, pakan, dan lingkungan, namun juga bagi para akademisi dan lembaga pemerintahan,” tuturnya. (E-2)

 

Tinggalkan Balasan