JALESU Bhumyamca Jayamahe, bagi Korps Marinir Indonesia, kalimat dalam bahasa Sanskerta ini memiliki makna yang dalam yaitu “Di Laut dan di Darat Kita Menang.”
“Jaleṣu” berasal dari kata dasar “Jala,” yang dapat diartikan sebagai “Maskulin.” Kata “Jaleṣu” adalah bentuk jamak dan lokativus, yang secara harfiah dapat diterjemahkan menjadi “di air-air,” di lautan, atau “Samudra.”
Kata “Jayamahe” berasal dari kata kerja “Ji,” yang dikonjugasi dalam bentuk kini, orang ketiga jamak, dengan makna indikatif. Secara harfiah, ini dapat diterjemahkan sebagai “Kita Berjaya.” Jadi, keseluruhan kalimat ini secara harfiah berarti “di air-air kita berjaya” atau “Di Lautan Kita Jaya.”
Lalu, Kata “çãkhya” merujuk pada Kaum Çaka Nusantara. Istilah “Maheshakhya” kemudian diserap ke dalam bahasa Sanskerta oleh Panini dan digunakan dalam kitab-kitab seperti Upanisad dan Veda.
Semboyan ini tidak hanya menjadi ungkapan penyemangat bagi setiap prajurit Korps Marinir. Semboyan ini melambangkan semangat tempur, loyalitas, dan komitmen mereka dalam menjaga kedaulatan negara, baik di laut maupun di darat.
Semboyan “Jalesu Bhumyamca Jayamahe” menggambarkan nilai keberanian, ketangguhan, dan kesetiaan tanpa batas yang menjadi ciri khas setiap prajurit Marinir.
(Marinir AL/Suluh Nuswantara Bakti/Berbagai sumber/Z-3)