Ekonomi & Bisnis Penggunaan Benih Unggul dan Teknologi Pertanian Kunci Swasembada Pangan

Penggunaan Benih Unggul dan Teknologi Pertanian Kunci Swasembada Pangan

35
0
Penggunaan Benih Unggul dan Teknologi Pertanian Kunci Swasembada Pangan
Bertani On Cloud (BOC) Volume 281 yang diadakan langsung dari lokasi P4S di Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, Kamis (24/10/2024).(Zoom )

MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya penggunaan benih unggul dan teknologi pertanian modern sebagai langkah utama dalam mencapai swasembada pangan.

“Dengan pertanian modern, produktivitas bisa dua kali lipat dan biaya produksi dapat ditekan. Panen secara tradisional butuh 25 orang. Dengan combine harvester,  satu orang bisa mengerjakan cuma 4 jam,” kata Amran dalam keterangan di Jakarta.

Menurutnya, pertanian modern mampu menggandakan produktivitas serta menekan biaya produksi. Hal itu merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan hasil panen secara efisien.

Amran menjelaskan transformasi pertanian dari metode tradisional ke modern menjadi kunci keberhasilan dalam mencetak sawah baru, yang berdampak positif terhadap peningkatan produksi padi nasional. Teknologi seperti mekanisasi pertanian memungkinkan penghematan waktu dan tenaga dalam proses panen.

Ia menambahkan, ada Gerakan Pangan Lestari dengan potensi 70 juta rumah tangga yang bisa memperkuat ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan untuk menanam aneka komoditas sayuran, buah, perikanan, peternakan. 

“Terakhir, sangat penting berkolaborasi lintas sektor dengan berbagai pihak,” ucap Amran.

Untuk menggaungkan pengetahuan mengenai peningkatan produksi padi melalui benih unggul, Kementerian Pertanian menggelar Bertani On Cloud (BOC) Volume 281 dengan menggaet Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Oryza Sativa Sukamandi (OSS) Farming.

Tema yang diangkat adalah Benih Unggul Dongkrak Produktivitas Padi. Kegiatan dibuka secara online oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. 

Santi menyampaikan pentingnya peran benih unggul dalam meningkatkan produktivitas padi sangat penting. 

“Kita harus memilih benih unggul yang sesuai agroekosistem setempat, usianya genjah, dan potensi produksi tinggi,” kata Santi dalam keterangan, Jumat (25/10/2024).

Santi menambahkan, benih unggul padi akan memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, toleransi terhadap Iklim ekstrem, memiliki pertumbuhan yang lebih cepat, kualitas hasilnya akan bagus, dan penggunaan input yang efisien.

Sementara Ketua P4S OSS Farming, Otong Wiranata, menceritakan sejarah berdirinya P4S OSS Farming yang terbentuk pada tahun 2021. 

Menurutnya, P4S OSS Farming diawali sebagai kelompok  penangkar benih padi pada tahun 1995, terus berjalan menerima kegiatan magang bagi petani penangkar padi dan yang akan memulai menjadi penangkar benih padi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan manfaat kegiatan BOC sebagai sarana belajar untuk menambah pengetahuan  tentang inovas-inovasi dibidang pertanian. 

“Keberadaan BOC ini untuk memajukan sektor pertanian melalui peningkatan SDM dibidang pertanian,” ujarnya saat kegiatan BOC berlangsung

Salah satu peserta BOC, Sri Maulida, Petugas Pengawas Benih Tanaman (PBT) dari Provinsi Kalimantan Timur mangatakan materi BOC ini memberi motivasi.

“Memberi motivasi kepada kami untuk memahami pentingnya benih unggul padi yang akan kami sebarluaskan kepada petani binaan kami, untuk meningkatkan produktivitas padi,” ujarnya. 

Saat menyampaikan pidato pertama, Presiden Prabowo berharap Indonesia segera swasembada pangan dalam 4 sampai 5 tahun ke depan. 

Kementerian Pertanian meresponsnya dengan peningkatan produksi padi menggunakan benih unggul. Hal itu disampaikan dalam Bertani On Cloud (BOC) Volume 281 yang diadakan langsung dari lokasi P4S di Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, Kamis (24/10/2024). Sebanyak 440 participants mengakses zoom dan 201 viewers dari live streaming youtube BBPP Lembang yang menyaksikan BOC kali ini. (Ant/P-3)

Tinggalkan Balasan