

DIREKTUR Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, menilai upaya untuk meningkatkan ketahanan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, pemerintah harus mendorong Pertamina melakukan gerakan masif survei pemanfaatan sumber daya alam migas dan panas bumi yang kini baru mencapai 20%, serta membangun strorage cadangan penyangga energi nasional BBM.
Menurut dia, bisa pula dengan membuat peraturan menteri (permen) dan keputusan menteri (kepmen) untuk memberikan insentif bagi badan usaha yang melakukan penugasan survei mandiri, guna menjamin dapat mengelola wilayah kerja yang disurvei.
“Membuat permen untuk memberikan kemudahan bagi investor cadangan penyangga energi untuk membangun kilang minyak. Serta membuat permen untuk memprioritaskan produksi dalam negeri guna memenuhi pasar domestik BBM sekaligus mengurangi impor minyak,” kata Jerry, dalam keterangannya, Jumat (25/10).
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah mencanangkan pencapaian swasembaga energi dalam tempo 4-5 tahun mendatang. Saat ini, Pertamina tengah mengembangkan empat terobosan dalam bisnis rendah karbon, meliputi pengembangan biofuel, petrochemical, geothermal, dan carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS).
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan di Jakarta, Kamis (24/10), menyampaikan bahwa terobosan tersebut merupakan komitmen Pertamina dalam menjalankan perannya untuk mendukung tercapainya target Net Zero Emission (NZE) Pemerintah Indonesia tahun 2060 atau lebih cepat.
“Terobosan ini akan memperkuat swasembada energi, sekaligus memberikan dampak dalam penurunan emisi karbon, diversifikasi portofolio bisnis yang akan membuka peluang bisnis baru di masa depan,” ujar Fadjar.
Simon-Iriawan
Kementerian BUMN dikabarkan akan menduetkan Simon Aloysius Mantiri dan Mochamad Iriawan sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang baru, melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) pada pekan depan.
Keduanya dikenal sebagai orang dekat Presiden Prabowo Subianto. Simon Aloysius saat ini menjabat Komisaris Utama Pertamina, menggeser Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mundur menjelang Pemilu 2024. Politikus Gerindra itu sebelumnya Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Sedangkan Komjen (Purn) Mochamad Iriawan alias Iwan Bule merupakan mantan Ketua Umum PSSI yang kemudian gabung Gerindra dan ditunjuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.
Jerry Massie menilai kedua figur tersebut sangat memahami visi Presiden Prabowo Subianto dalam menugaskan Pertamina yang akan menuju swasembada energi.
“Pertamina yang memiliki 111 obyek vital nasional akan terbantu dengan keberadaan Komjen Mochamad Iriawan selaku Komisaris Utama, berbekal pengalamannya yang panjang selama berdinas di Polri. Dapat meningkatkan koordinasi, pengawasan dan sinergitas antara Pertamina dan Polri,’ ujar dia.
“Sedangkan Simon Aloysius Mantiri yang bakal digeser menjadi Direktur Utama adalah seorang profesional yang berpengalaman dalam memimpin perseroan yang bergerak dalam bidang energi yang diyakini mampu mengelola operasi Pertamina untuk mempertahankan pertumbuhan laba,” sambung Jerry.
Menurut Jerry, Simon Aloysius dan Mochamad Iriawan yang berasal dari partai Gerinda tidak perlu dipersoalkan lantaran keduanya memenuhi kualifikasi sebagai profesional. ”Tolok ukur keberhasilan kepemimpinannya dapat dilihat nanti sejauh mana keduanya dapat mempertahankan pertubuhan laba persero,“ tandasnya. (Ant/J-2)