Nasional Kinerja Penjualan Ritel Diperkirakan Loyo Sampai Idul Fitri 2025

Kinerja Penjualan Ritel Diperkirakan Loyo Sampai Idul Fitri 2025

10
0

IndonesiaDiscover –

Kinerja Penjualan Ritel Diperkirakan Loyo Sampai Idul Fitri 2025
Suasana sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Penurunan kinerja penjualan ritel diperkirakan akan terus berlanjut akibat belum adanya kebijakan konkret pemerintah dalam mendongkrak daya beli masyarakat kelas menengah yang tengah terpuruk.(MI/RAMDANI)

KEPALA ekonom Bank Permata Josua Pardede meramalkan penurunan kinerja penjualan ritel akan terus berlanjut. Menurutnya, hal itu bakal terjadi selama belum ada kebijakan konkret dari pemerintah, terutama dari sisi permintaan dalam rangka mendongkrak daya beli masyarakat kelas menengah yang tengah terpuruk.

“Selama belum ada kebijakan yang signifikan dari pemerintah untuk menggenjot daya beli kelas menengah, penurunan IPR (Indeks Penjualan Riil) diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan,” ungkapnya, Selasa (12/11).

Rilis Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran yang merosot signifikan, tecermin dari IPR pada Oktober 2024 diperkirakan mencapai 209,5 atau tumbuh sebesar 1,0% secara tahunan (yoy). Angka tersebut menurun dibandingkan IPR September 2024 yang tercatat 210,6 atau tumbuh 4,8% (yoy).

Josua memperkirakan, anjloknya penjualan ritel akan terus terjadi hingga periode Idul Fitri 2025. Hal itu tak lepas dari keputusan masyarakat kelas menengah yang kini hanya belanja untuk kebutuhan primer saja.

Kondisi itu diperparah oleh fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa industri manufaktur.

“Kinerja penjualan ritel yang mengalami perlambatan dan turunnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat,” ucapnya.

Josua mengatakan seluruh kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks, kecuali kelompok konsumen dengan pengeluaran antara Rp1 juta-Rp2 juta yang mengharapkan kelanjutan program pemerintah penyaluran bantuan langsung tunai mitigasi risiko pangan (MRP).

Dalam rilisnya, BI menyebut kinerja penjualan eceran pada Oktober 2024 ditopang oleh peningkatan penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, suku cadang dan aksesori, serta subkelompok sandang.

Secara bulanan, penjualan eceran dikatakan membaik meski masih mengalami kontraksi sebesar 0,5% (mtm). Perbaikan didorong oleh kenaikan penjualan subkelompok sandang, kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, serta suku cadang dan aksesori didukung oleh kelancaran distribusi. (E-2)

Tinggalkan Balasan