DALAM rangka meningkatkan komitmen terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab dalam pengelolaan limbah makanan dalam operasional bisnis, sekaligus merayakan Hari Pangan Sedunia, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia, PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL) bagian dari Zuellig Pharma, dan PT Ray Hikmah Jaya (RHJ) menandatangani plakat kerja sama di Gedung RDTX Place, Jakarta, Senin (21/10).
Kolaborasi itu merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan kembali susu bubuk yang tidak terserap oleh konsumen dan pasar dengan mengolahnya menjadi pakan ternak, dibandingkan dilakukan dengan proses pembakaran. Inisiatif ini diharapkan dapat mencegah limbah makanan dan mengurangi emisi karbon yang menjadi salah satu fokus utama Hari Pangan Sedunia tahun ini.
“Program ini menargetkan penggunaan kembali 500 kg susu bubuk (termasuk kemasan) yang sudah tidak terpakai sebagai pakan ternak. Inisiatif ini diharapkan mampu mencegah 452 kg limbah makanan dan mengurangi emisi CO2 yang seharusnya dihasilkan apabila dilakukan proses pembakaran,” kata CEO Danone SN Indonesia Lee Meng Thoong.
Kemitraan antara Danone SN Indonesia, APL, dan RHJ ini menjadi contoh pendekatan yang bertanggung jawab serta inovatif terhadap pengelolaan limbah produk. Sebab, menurut Menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP) bertajuk Food Waste Index 2021, Indonesia akan menjadi negara dengan produksi sampah makanan terbanyak di Asia Tenggara. Total food waste yang dihasilkan Indonesia setiap tahunnya mencapai 20,93 juta ton.
Inisiatif kerja sama ini, sambung Lee, sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan, Danone Impact Journey (DIJ), yakni komitmen perusahaan menyediakan produk berkualitas untuk menghadirkan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
“Di Danone SN Indonesia, keberlanjutan adalah inti dari semua yang kami lakukan. Salah satu aksi nyata kami di bidang keberlanjutan adalah melakukan aksi kolaboratif dengan sejumlah mitra bisnis kami untuk mengurangi dampak lingkungan. Kali ini, kami mengembangkan program untuk menggunakan kembali produk susu bubuk yang tidak terserap oleh konsumen dan pasar sehingga mampu mengurangi limbah makanan dan emisi karbon di rantai pasokan kami. Danone SN Indonesia juga menggandeng mitra yang memiliki kredibilitas di bidangnya untuk memastikan bahwa proses pengelolaan ini dapat dilakukan secara optimal,” ucapnya.
Dengan mengolah kembali susu bubuk yang tidak terserap konsumen dan pasar menjadi pakan ternak, proyek ini juga selaras dengan upaya global menerapkan konsumsi yang bertanggung jawab.
“Limbah pangan dari susu bubuk ini memiliki nilai protein yang tinggi serta vitamin dan mineral, sehingga dengan pemanfaatan kembali susu bubuk yang tidak terserap oleh konsumen dan pasar ini bisa meningkatkan pertumbuhan hewan ternak yang mengonsumsinya dan lebih bermanfaat bagi masyarakat,” bebernya.
Sementara itu, Presiden Direktur APL Christophe Piganiol menyatakan kolaborasi ini menegaskan fokus APL pada keberlanjutan dan keinginan perusahaan untuk bermitra dengan klien guna menciptakan dampak yang lebih besar.
“Lewat kerja sama dengan Danone SN Indonesia dan RHJ, kami tidak hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga membangun dasar untuk kemitraan yang lebih kuat dan lebih berkelanjutan bagi ekosistem bisnis,” ungkap Chrostophe. (E-2)