IndonesiaDiscover –
Jetour merupakan merek asal Tiongkok, berdiri pada awal 2018. Mereka berada di payung Chery Group (badan usaha milik pemerintah daerah). OTO Media Group berkesempatan melihat langsung T2 series di Fuzhou, Fujian – Cina. Ada yang menggunakan mesin bensin turbo 1,5-liter, 2,0-liter dan varian i-DM (PHEV). Kemungkinan besar salah satu dari model ini bakal mengaspal di Indonesia tahun depan.
“Kami sangat senang dengan antusiasme masyarakat terhadap Jetour T2. SUV ini memang menarik perhatian lewat desainnya gagah dan kemampuan off-road nan tangguh. Saat ini, kami sedang mempelajari secara seksama peluang off-road travel series kami untuk dipasarkan di Indonesia,” terang M. Ranggy Radiansyah, Marketing Director PT Jetour Motor Indonesia.
Di Cina, unit dijual mulai 179.900 yuan – 209.900 yuan (Rp402,3 juta sampai Rp470 jutaan). Untuk diketahui, kendaraan ini dipasarkan dalam banyak pilihan. Lalu versi plug-in hybrid (PHEV) dari Jetour Traveller. Kalau Anda amati, visual tubuh mirip. Yakni berbentuk persegi, bumper depan dan belakang tebal, serta lampu depan berbentuk kotak.
Agar tampilan makin gahar, tampilan kisi-kisi dilabur cat hitam. Kemudian logo Jetour dapat menyala. Posisi rel atap dan lengkungan fender menonjol ke luar semakin menambah kesan off-road. Selain itu, konsol pengisian daya lambat maupun cepat terletak di sisi kanan bodi. Sebagai SUV berbadan kekar. Ia memiliki panjang 4.785 mm, lebar 2.006 mm, tinggi 1.875 mm dan jarak sumbu roda 2.800 mm.
Baca Juga: Spesifikasi Lengkap Jetour Dashing dan Simulasi Cicilan Bulanan
Pilihan Enjin
Opsi pertama ada mesin 1.5T (bensin) dengan tenaga 184 PS / 5.500 rpm dan torsi 290 Nm sejak 2.000 rpm – 4.000 rpm. Penyaluran daya ke roda via transmisi 7DCT. Kemudian ada juga powertrain 2.0T (bensin) berikut output daya 254 PS & 390 Nm dari 1.750-4.000 rpm. Distribusi ke roda sama, 7DCT.
Lalu ada lagi versi T2 i-DM, ditenagai oleh sistem plug-in hybrid (PHEV). Jantung pacu terdiri dari kombinasi mesin Acteco 1,5 turbo GDI generasi kelima dan motor sinkron magnet permanen, yang dipadukan dengan DHT 3 kecepatan. Rangkaian ini membuatnya memiliki tenaga gabungan maksimum sebesar 280 kW atau 380,6 PS dan torsi puncak keseluruhan sebesar 610 Nm.
Varian i-DM dilengkapi dengan paket lithium iron phosphate 26,7 kWh besutan CALB-Tech. Baterai memberikan jangkauan listrik murni (metode CLTC) sejauh 129 km. Model kelas atas dilengkapi paket baterai lithium iron phosphate sebesar 43,24 kWh buatan CATL. Ia dapat memberikan jangkauan jelajah (EV mode) sejauh 208 km. Klaim pabrikan, jangkauan komprehensif mencapai 1.300 km dalam kondisi bahan bakar penuh. Dalam pengisian cepat, diperlukan waktu 30 menit untuk mengecas ulang baterai dari 30 persen hingga 80 persen.
Interior
Tengok ke dalam, terdapat roda kemudi palang empat dengan bagian bawah datar. Lalu panel instrumen full LCD berukuran 10,25 inci. Head unit di tengah berukuran 15,6 inci. Chip Qualcomm Snapdragon 8155 juga tidak ketinggalan dipasang untuk mengatur sistem kelistrikan dan komputerisasi. Selanjutnya, sebagai perangkat standar. Jetour T2 sudah dilengkapi pembuka pintu bagasi elektrik, keyless entry, kaca kedap suara di baris depan.
Lalu pengaturan kursi elektrik di jok pengemudi. Buat hiburan terpasang sistem audio 8 speaker. Pada saat yang sama, model kelas menengah hingga atas menawarkan sistem bantuan mengemudi ADAS level 2. Kelengkapan lain berupa sunroof panoramik, pemanas lingkar kemudi, pengisian daya nirkabel ponsel 50 W, ambient light, ventilasi serta pemanas kursi depan.
Kalau betul kelak dipasarkan di Indonesia, ia bakal bertarung dengan rival macam GWM Tank 300 (Rp828,8 juta). Bila Jetour sanggup menawarkan T2 lebih kompetitif, bakal semakin meramaikan pasar mid size boxy SUV dan menambah lini produk mereka untuk penetrasi. Tunggu saja informasi terbaru. (ALX/ODI)
Baca Juga: Jetour Dashing dan X70 Plus Resmi Dirakit Lokal di Indonesia