WAKIL presiden (wapres) RI Ma’ruf Amin menyampaikan permohonan maaf saat perpisahan dengan seluruh staf Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) di Auditorium Setwapres, Istana Wapres, Jakarta (17/10). Dalam pidatonya, Ma’ruf meminta maaf apabila dirinya tak bisa memberikan kepemimpinan yang terbaik saat menjabat jadi wapres.
“Saya kira sekali lagi menyampaikan terima kasih dan mohon maaf apabila banyak hal yang saya tidak bisa memberikan dalam kepemimpinan saya yang terbaik, ya terbatas itu sesuai dengan kemampuan yang Allah berikan kepada saya itu yang saya bisa kerjakan,” ujar Ma’ruf, Auditorium Setwapres, Istana Wapres, Jakarta (17/10).
Dalam acara tersebut, hadir seluruh staf Setwapres yang terdiri dari PNS dan para staf ahli serta staf khusus.
Suasana haru melatari acara tersebut. Acara yang bertajuk perpisahan tersebut diawali dengan sambutan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika.
Ma’ruf menegaskan dirinya tidak ingin dilebih-lebihkan. Sebagai wapres, Ma’ruf ingin tampil apa adanya tak perlu hingga dipoles-poles.
“Apa adanya saja, saya tidak perlu harus dipoles-poles, tidak perlu. Apa adanya saja. Kalau orang bilang, malah segi personal branding, saya kira tidak perlu. Buat saya, apa adanya saja. Itu lebih enak,” tuturnya.
“Kalau bahasa agama tidak perlu membuat kebohongan-kebohongan. Kalau iftirah namanya itu. Kalau iftirah itu dalam agama tidak boleh.Ya tidak perlu kita mengatakan sesuatu yang melebihi keadaan. Itu saya kira yang saya harapkan. Dan saya mohon maaf sekali lagi atas segala kurangan,” pungkasnya. (H-3)