
Kadar gula bayi selama 1000 hari pertama kelahirannya berpengaruh pada risiko diabetes saat dewasa (Pixabay)Inimalangraya.com – Pembatasan kadar gula bayi dalam kandungan dan selama 1000 hari pertama setelah lahir dapat melindungi mereka dari diabetes dan tekanan darah tinggi saat dewasa.Penemuan ini mengungkap periode kritis nutrisi sehat dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Pasalnya, bayi awalnya menyerap nutrisi dari ibu mereka dan beralih ke susu formula serta makanan bayi.Para ilmuwan menemukan bahwa membatasi asupan gula sesuai dengan tingkat yang tercantum dalam pedoman diet di awal kehidupan terkait dengan penurunan 35 persen diabetes tipe 2 di usia paruh baya.Selain itu, terdapat penurunan 20 persen dalam tekanan darah tinggi. Diet rendah gula juga menunda timbulnya penyakit kronis.“Paparan terhadap lingkungan yang relatif rendah gula di dalam rahim dan anak usia dini secara signifikan mengurangi risiko diabetes dan hipertensi beberapa dekade kemudian. Selain itu, juga menunda timbulnya penyakit tersebut,” kata Tadeja Gračner, di University of Southern California di Los Angeles.Para peneliti memanfaatkan eksperimen alami di Inggris ketika satu dekade pembatasan gula dan permen pascaperang berakhir pada tahun 1953.Selama pembatasan, jatah gula sebanding dengan tingkat yang ditetapkan dalam pedoman diet modern, tetapi konsumsi hampir dua kali lipat segera setelah pembatasan dicabut, dari sekitar 40g menjadi 80g sehari.Dengan menggunakan data UK Biobank, para ilmuwan membandingkan kesehatan di usia paruh baya untuk 38.000 orang yang dikandung dan lahir selama pembatasan dan 22.000 orang yang dikandung segera setelahnya.Analisis mereka, telah publikasi di Science, menemukan bahwa tingkat diabetes dan tekanan darah tinggi jauh lebih rendah bagi bayi yang dikandung dan mencapai usia dua tahun selama pembatasan kadar gula.NHS merekomendasikan agar kadar gula tidak boleh melebihi 5 persen kalori harian, setara dengan 30g atau tujuh gula batu untuk orang dewasa.Tidak ada pedoman untuk anak-anak di bawah usia empat tahun. Tetapi mereka perlu menghindari minuman manis dan makanan dengan gula buatan.“Kita semua ingin meningkatkan kesehatan kita dan memberi anak-anak kita awal terbaik dalam hidup. Mengurangi gula tambahan sejak dini merupakan langkah positif. Namun, itu tidak mudah. Gula tambahan ada di mana-mana, bahkan dalam makanan bayi dan balita. Anak-anak dibombardir dengan iklan TV untuk camilan manis,” sambung GračnerSenada, Prof Keith Godfrey, dari Universitas Southampton utarakan penemuan serupa.“Mengurangi paparan gula pada bayi yang belum lahir dan bayi yang baru lahir memiliki manfaat yang bertahan lama. Termasuk menurunkan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi di kemudian hari,” katanya.Ia menambahkan temuan menunjukkan tingkat obesitas yang lebih rendah pada anak-anak dari ibu yang mengonsumsi makanan indeks glikemik rendah selama kehamilan. Hal ini, sambungnya, menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang lebih lambat.”