IndonesiaDiscover –
PENGAMAT kebijakan publik Riant Nugroho menilai langkah Presiden Prabowo Subianto memberikan pembekalan kepada para menteri Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang untuk menciptakan kedisiplinan dan kekompakan. Ia mengatakan Presiden Prabowo ingin mencoba metode konsolidasi dengan lingkungan militer.
“Presiden Prabowo nampaknya ingin memiliki kabinet dengan disiplin dan kekompakan (esprit de corps) yang tinggi. Metode konsolidasi secara kelompok dengan lingkungan militer diyakini akan memberikan hasil terbaik,” kata Riant, kepada Media Indonesia, Kamis (24/10).
Riant menilai pembekalan para menteri di Akmil ini juga dilakukan untuk menciptakan soliditas dan kedekatan antara Presiden Prabowo dan para menterinya.
“Program ini adalah baik dan perlu, karena belum pernah dicoba sebelumnya. Kombinasi pelatihan kognitif, afektif, dan konatif yang nampaknya diandalkan Presiden Prabowo, kemungkinan besar berdampak kuat dan positif. Model ini justru dapat memperkuat kewibawaan Presiden karena mendekatkan secara personal pemimpin dengan timnya,” katanya.
Namun, Riant menilai perlu tantangan, terlebih jumlah peserta pembekalan tersebut yang lebih dari 100 orang yang terdiri dari menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga.
“Tantangannya adalah besarnya jumlah peserta program military outing ini. Namun, jika tim trainer-nya andal, dan pasti ada, maka tantangan jumlah peserta yang besar dapat diatasi secara efektif,” katanya.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan jajaran kabinetnya di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, hari ini. Prabowo akan memberi pembekalan lanjutan kepada para menteri dan wakil menteri. Retreat di Akmil Magelang itu akan berlangsung selama tiga hari. (M-4)