Nasional Tes PCR Akurat Mendeteksi Infeksi Virus

Tes PCR Akurat Mendeteksi Infeksi Virus

7
0

tes PCR. Foto: Kemenkes RIJakarta, indonesiadiscover.com,- Belakangan ini, beredar narasi yang mengklaim bahwa RT-PCR (reverse transcription-polymerase chain reaction) hanya berfungsi untuk memeriksa asidosis dan bukan untuk mendeteksi virus, seperti SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Namun, pernyataan ini telah dibantah oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH.Menurut Syahril, klaim tersebut tidak benar. Tes PCR, yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai standar emas (gold standard) dalam diagnostik COVID-19, adalah metode pemeriksaan laboratorium berbasis amplifikasi asam nukleat (NAAT) yang sangat akurat untuk mendeteksi keberadaan virus.Bagaimana Tes PCR Bekerja?Tes PCR dirancang untuk mendeteksi materi genetik virus, yaitu RNA, atau fragmennya jika virus telah terurai. Metode ini terbukti sangat andal dalam mendeteksi infeksi aktif, termasuk SARS-CoV-2.Sampel diambil dari tubuh, biasanya berupa lendir atau saliva, dan kemudian diuji di laboratorium. Hasilnya dapat diperoleh dalam beberapa jam, meski ada juga versi yang lebih cepat.Syahril menegaskan bahwa tes PCR telah diakui dan digunakan secara internasional.“Tes PCR ini adalah alat untuk diagnostik keberadaan virus. Dengan tes ini, kita bisa mengetahui patogen yang menyebabkan infeksi penyakit,” ujar Syahril.Selain COVID-19, tes ini juga bisa mendeteksi penyakit lain yang disebabkan oleh virus. Sebagai contoh, dalam pemeriksaan Mpox, tes ini digunakan untuk mendeteksi patogen penyebab infeksi tersebut.Setelah menjalani tes, jika diperlukan untuk mengetahui varian virus, maka pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) dapat dilakukan. WGS memainkan peran penting dalam pemetaan penularan dan pengendalian varian baru SARS-CoV-2 di seluruh dunia.Asidosis sendiri merujuk pada kondisi tubuh yang memiliki kadar asam tinggi, bukan sesuatu yang terdeteksi melalui tes ini. Pemeriksaan untuk asidosis dilakukan melalui tes darah dan urine untuk mengukur pH tubuh.Jadi, tes PCR tetap menjadi metode yang efektif untuk deteksi virus, termasuk SARS-CoV-2, dan bukan untuk memeriksa asidosis.Sumber: Kemenkes RI

Tinggalkan Balasan