IndonesiaDiscover –
PENCIPTAAN produk inovatif disebut berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan Avoskin, jenama kecantikan asal Yogyakarta. Pertumbuhan pendapatan bahkan mencapai double digit.
“Deretan produk inovatif Avoskin berperan penting dalam mendorong pertumbuhan pendapatan Avoskin pada kurun waktu 2019 sampai saat ini hingga lebih dari 40%. Angka yang jauh lebih tinggi jika dikomparasi dengan pertumbuhan pendapatan industri skincare pada umumnya sepanjang periode 2019-2024 yang sebesar 2%-4%,” ujar CEO Avoskin Anugrah Pakerti dikutip dari siaran pers, Senin (21/10).
Data internal PT Avo Innovation and Technology menunjukkan Top 5 Kontribusi Produk yang memberikan andil pada kinerja bisnis Avoskin sepanjang 2020-2024 yakni Miraculous Refining Toner, Miraculous Retinol Ampoule, YSB Serum Alpha Arbutin, YSB Serum Niacinamide, dan YSB Serum Vitamin C.
Seiring dengan pengakuan dan penghargaan dari berbagai media beauty kredibel akan kualitas inovasi yang dimiliki, secara keseluruhan capture value bertumbuh pesat. Hingga kini dominasi pertumbuhan berasal dari kanal online, lebih dari 60%.
Berdasarkan internal data yang diperoleh melalui survei pada target pasar, Avoskin diingat sebagai brand yang memiliki value kuat di bidang sustainability. Hal itu menjadi pembeda jelas dibandingkan brand skincare Indonesia lainnya.
Konsistensi akan value sustainability direalisasikan melalui seluruh produk, di antaranya dengan memakai bahan natural dan kemasan ramah lingkungan, beragam program CSR di bidang pelestarian lingkungan, hingga women & child empowerment.
“Secara keseluruhan, semakin banyak customer yang sadar dan mendukung gagasan kami untuk terus berinovasi dengan tetap memperhatikan aspek-aspek kelangsungan lingkungan,” ujar Anugrah.
“Seperti lebih mindful dalam membeli produk, dan terlibat langsung dalam upaya mengurangi sampah kemasan produk skincare serta upcycle kemasan menjadi barang yang memiliki nilai tambah. Fokus ini memiliki pengaruh bisnis jangka panjang yang cukup kuat dan memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian customer akan produk Avoskin,” tambahnya.
Selain itu, Avoskin juga menjalin komunikasi positif dengan mitra potensial dari berbagai negara Asia Tenggara. Avoskin telah memperluas distribusi produknya antara lain ke Vietnam pada 2021, Singapura pada 2022, dan Brunei Darussalam pada 2023.
Avoskin juga akan segera melakukan penjualan di Malaysia pada kuartal pertama tahun 2025. Seluruhnya tetap berpegang pada konsep Green & Clean Beauty.
Tantangan Avoskin saat ini tidak hanya datang dari skala lokal namun juga global. Jenama lokal dengan dukungan ekosistem industri yang membuat produk menjadi lebih efisien sehingga memiliki keunggulan dari faktor kualitas dan harga, menjadikan persaingan kian ketat.
Demikian pula dengan kapital yang intensif dalam berinvestasi besar di sektor pemasaran, juga memberikan keuntungan bagi brand besar dalam melakukan market penetration dalam jangka pendek.
Penetrasi produk impor ke pasar Indonesia juga berikan tantangan tersendiri yang mendorong peningkatan tren perang harga di industri skincare Indonesia, turut berikan tekanan pada Avoskin dalam menjaga keseimbangan margin keuntungan perusahaan. Namun, bagi Avoskin selalu ada peluang di setiap niche market yang dapat dipoles menjadi lebih besar.
“Dengan ekosistem market lokal yang kian positif, harapannya supaya seluruh pihak termasuk pemerintah dapat mengoptimalkan seluruh potensi yang ada dengan kebijakan yang lebih ramah untuk market, tak terkecuali bagi Avoskin,” pungkas Anugrah. (E-2)