Nasional Gaia Temukan 55 Bintang Pelarian dari Gugus Bintang Raksasa di Awan Magellan...

Gaia Temukan 55 Bintang Pelarian dari Gugus Bintang Raksasa di Awan Magellan Besar

23
0

IndonesiaDiscover –

Gaia Temukan 55 Bintang Pelarian dari Gugus Bintang Raksasa di Awan Magellan Besar
Para astronom menemukan 55 bintang pelarian yang terlontar dengan kecepatan tinggi dari gugus bintang R136 di Awan Magellan Besar. (James Webb Telescope)

MENGGUNAKAN teleskop ruang angkasa Gaia milik Eropa, para astronom telah mengidentifikasi 55 bintang pelarian yang terlontar dengan kecepatan tinggi dari sebuah gugus bintang muda yang padat di Awan Magellan Besar (LMC), galaksi satelit dari Bima Sakti kita. Ini adalah pertama kalinya begitu banyak bintang terlihat melarikan diri dari satu gugus bintang.

Gugus bintang R136, yang berjarak sekitar 158.000 tahun cahaya, merupakan rumah bagi ratusan ribu bintang dan terletak di wilayah besar dengan pembentukan bintang yang sangat intens di LMC. Gugus ini juga menampung beberapa bintang terbesar yang pernah diamati para astronom, beberapa di antaranya memiliki massa 300 kali lipat dari massa matahari.

Bintang-bintang pelarian tersebut terlontar dalam dua ledakan dalam dua juta tahun terakhir. Beberapa dari mereka melaju lebih dari 100.000 km/jam, sekitar 80 kali kecepatan suara di Bumi. Bintang-bintang yang cukup besar untuk mati dalam supernova akan meninggalkan lubang hitam atau bintang neutron, dan akan meledak hingga sejauh 1.000 tahun cahaya dari titik asalnya.

Baca juga : Teleskop Luar Angkasa James Webb Mengungkap Rahasia Protoplanetari di Sekitar Bintang Muda

Penemuan ini dilakukan tim astronom yang dipimpin peneliti Universitas Amsterdam, Mitchel Stoop, menggunakan Gaia, yang memantau posisi miliaran bintang dengan presisi. Penemuan ini meningkatkan jumlah bintang pelarian yang diketahui hingga 10 kali lipat.

Para ilmuwan berpendapat bintang-bintang dikeluarkan dari gugus bintang muda seperti R136, yang diperkirakan berusia kurang dari 2 juta tahun, ketika bintang-bintang baru yang padat saling berinteraksi dan menyebabkan gangguan gravitasi. Tim terkejut dengan fakta ada lebih dari satu peristiwa pelarian besar di R136, dengan yang kedua terjadi sekitar 200.000 tahun yang lalu.

Mereka juga mengungkapkan peristiwa kedua ini mungkin disebabkan interaksi R136 dengan gugus bintang lain yang baru ditemukan tahun 2012. Proses ini diperkirakan dapat menyebabkan kedua gugus tersebut bergabung di masa depan.

Bintang-bintang raksasa seperti yang terlontar dari R136 dapat berkali-kali lebih terang daripada matahari dan memancarkan energi dalam bentuk sinar ultraviolet yang intens. Namun, masa hidup mereka jauh lebih singkat, hanya beberapa juta tahun, sebelum akhirnya meledak sebagai supernova. Penelitian ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang struktur dan evolusi galaksi, tetapi juga berpotensi berperan penting dalam fase reionisasi alam semesta.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menguji kemampuan Gaia dalam memetakan galaksi. LMC memberikan tantangan karena jaraknya yang jauh, namun hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan luar biasa Gaia dalam mengidentifikasi bintang-bintang pelarian ini. (Space/Z-3)

Tinggalkan Balasan