IndonesiaDiscover –
Era kendaraan listrik di Indonesia terus bertumbuh. Namun ini berjalan beriringan dengan rasa skeptis yang timbul dari pemakaian teknologi baru. Salah satunya kekhawatiran terkait kondisi kesehatan baterai.
Baterai sebagai komponen utama kendaraan listrik punya andil besar dalam penilaian produk EV. Calon konsumen selalu mengaitkan soal harga perbaikan apabila baterai dalam kondisi lemah atau rusak di kemudian hari.
Ubaidah Ibnul Jarrah, Cell Technology Formation Part Leader PT Hyundai LG Industri Green Power (HLI Green Power) mengungkapkan informasi terkait baterai memang krusial bagi calon konsumen EV. Wajar apabila calon konsumen mencari tahu terkait produk kendaraan listrik, bagaimana pengujian baterai, hingga kepastian purnajual saat ada masalah.
“Namun dari pihak pabrikan sudah pasti membuat baterai dengan standar dan kualitas tertinggi, utamanya dalam sisi safety. Jadi tidak perlu khawatir,:” ucap Jarrah saat ditemui beberapa waktu lalu.
Jarrah menjelaskan salah satu pertanyaan yang kerap terlontar adalah proses perbaikan baterai. Selama ini dalam pikiran konsumen, perbaikan baterai dilakukan dengan mengganti satu set baterai utuh, yang pastinya akan memakan biaya yang besar.
Padahal, dalam satu baterai kendaraan listrik biasanya terdiri dari beberapa sel. Pada produk Hyundai misalnya, dalam satu pak baterai ada 17 modul dimana masing-masingnya terdapat 8 sel. Biasanya, pihak pabrikan akan melihat masalah baterai di setiap sel, sebelum melakukan langkah perbaikan.
“Misal kerusakannya di bagian las, komputer kemungkinan akan membaca masalah di baterai. Padahal belum tentu komponen utamanya. Kita lihat basicnya, bagaimana voltase, hambatasn dan amperenya. Nanti kita kerucutnya bagian mana yang ada masalah,” ucap Jarrah.
Baca Juga: Biaya Cas Baterai All New Kona Electric Rute Jakarta-Semarang
Perpanjang Umur Baterai
Kembali terkait usia pakai baterai. Sepanjang digunakan secara normal, baterai diklaim tidak akan memiliki masalah. Pabrikan seperti Hyundai juga sudah menyertakan garansi 8 tahun atau 160.000 kilometer yang pastinya membuat kepastian kepemilikan produk EV lebih terjamin.
Namun ada perilaku yang bisa memperpanjang umur baterai. Kendaraan listrik memang membuat perilaku kepemilikan dan pemakaian harus berubah dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
Pertama, hindari pengisian daya berlebihan dan pemakaian baterai berlebihan alias sampai di bawah 5 persen. Pengisian daya yang disarankan adalah sekitar 80 sampai 90 persen kemudian isi daya sebelum baterai menyentuh angka 20 persen. Perilaku ini disebut membantu kesehatan sel baterai meski belakangan produk baterai sudah memiliki fitur canggih seperti battery management system yang mengatur keluar masuk arus.
Kedua, manfaatkan fitur pre conditioned battery. Pada Kona Electric terbaru ada fitur yang mempersiapkan suhu optimal baterai sebelum diisi dayanya. Lewat pembacaan peta digital yang tersambung, komputer kendaraan mempersiapkan suhu baterai agar bisa segera melakukan pengisian daya begitu tiba di lokasi SPKLU.
Preconditioned sendiri diartikan bagaimana baterai dibuat mencapai suhu optimal, misal saat berkendara di suhu panas atau dingin, agar siap mengisi daya lebih baik. Contoh di Indonesia dengan cuaca panas, ada baiknya untuk tidak langsung melakukan pengisian daya setelah perjalanan panjang. Biarkan kendaraan berhenti sementara untuk kemudian mengisi daya baterai saat suhu optimal tercapai. Ini karena baterai sendiri terdiri dari berbagai bahan kimia yang bisa berubah suhu menjadi sangat dingin atau panas sehingga mempengaruhi penerimaan daya saat pengisian.
Langkah ketiga, disarankan untuk tidak menyimpan kendaraan listrik di cuaca ekstrem dalam jangka waktu lama. Cuaca Indonesia terbilang lebih ramah karena hanya ada panas dan hujan. Cuaca ekstrem, termasuk tempat berhenti atau penyimpanan dalam waktu lama di luar garasi, akan mempengaruhi umur baterai. Misal cuaca panas dengan suhu tinggi atau musim dingin yang ekstrem tentu membuat performa baterai lebih cepat menurun. (STA/ODI)
Baca Juga: Perhatikan Jenis Barang Saat Memanfaatkan Bagasi Depan Mobil Listrik