Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong para pelaku usaha pertanian untuk bergerak menggunakan layanan teknologi secara merata di seluruh Indonesia. Ia menginginkan teknologi menjadi kunci sekaligus kekuatan utama dalam memperkuat produk lokal Indonesia terutama yang berkaitan dengan sektor agrikultur.
“Saya selalu katakan bahwa teknologi itu mempermudah yang sulit. Karena itu saya ingin temu bisnis ini menambah kekuatan kita dalam mendahulukan kepentingan Indonesia dan kepentingan rakyat di masa yang akan datang,” ujar Sudaryono dalam kegiatan Temu Bisnis P3DN tahap VIII, Rabu (18/9).
Melalui teknologi, dalam hal ini alat mesin pertanian (alsintan), sambung Sudaryono, pemerintah ingin menciptakan lebih banyak pengusaha atau orang-orang yang bisa berkontribusi langsung pada pembangunan Indonesia ke depan, salah satunya industri pertanian yang saat ini semakin berkembang pesat.
Baca juga : Politenik Enjiniring Kementan Perkuat Penerapan Alsintan bagi Mahasiswa
“Kita ingin menciptakan lebih banyak orang kaya baru untuk membina dan membesarkan industri industri yang belum memiliki kecukupan. Kuncinya adalah visi, misi, planning dan eksekusi. Nah selama ini kelemahan kita ada di monitoring dan evaluasi, jadi kegiatan ini sepenuhnya harus berorientasi pada manfaat dan kepentingan masyarakat,” tuturnya.
Ia menjelaskan, penggunaan teknologi selama ini mampu membawa pelayanan pemerintah menjadi lebih transparansi sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas.
“Kolaborasi harus kita perkuat baik yang di pemerintah pusat maupun daeah. Kenapa? Karena kita adalah satu kesatuan. Ingat, indonesia itu tidak hanya di mana kita duduk sekarang. Kadang kadang kita lupa Indonesia itu dari ujung aceh sampai papua dan semua harus kita perhatikan,” ucap Sudaryono.
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta para pelaku bisnis untuk berpikir holistik tanpa memikirkan untung lebih dulu. Dia ingin pengusaha mementingkan kepentingan masyarakat sebagai upaya bersama membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
“Negeri ini harus kita bawa menuju sistem ekonomi digital dan kita harus berpikir holistik dan jangan kita berpikir untung seketika. Saya yakin kita bisa menciptakan 2,9 juta lapangan kerja baru untuk bangsa ini,” jelasnya. (Z-11)