IndonesiaDiscover –
VITAMIN D memiliki peran krusial dalam berbagai fungsi biologis, seperti menjaga kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi otak.
Terdapat dua bentuk utama vitamin D: vitamin D2 (ergocalciferol) dari sumber nabati dan vitamin D3 (cholecalciferol), yang diproduksi oleh kulit saat terpapar sinar matahari.
Berikut adalah manfaat vitamin D bagi kesehatan di berbagai tahap kehidupan:
Baca juga : Ilmuwan Temukan Cara Perkaya Vitamin D Pada Tomat
1. Mendukung Pertumbuhan Tulang dan Gigi pada Anak-anak
Vitamin D penting dalam penyerapan kalsium dan fosfor, mineral utama untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan rakitis, yaitu kondisi di mana tulang menjadi lemah dan lunak, serta deformitas seperti kaki O. Oleh karena itu, menjaga kadar vitamin D yang cukup penting untuk pertumbuhan tulang yang sehat.
Rekomendasi asupan:
- Bayi: 400 IU (10 mcg)
- Anak-anak hingga remaja: 600 IU (15 mcg)
2. Mencegah Diabetes
Vitamin D berkontribusi pada pencegahan diabetes, khususnya pada orang dewasa. Konsumsi vitamin D dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah.
Selain itu, vitamin D membantu menjaga fungsi sel beta di pankreas, yang memproduksi insulin.
Baca juga : Pentingnya Vitamin D: Peran Vital dalam Kesehatan Tulang, Imun, dan Mental
3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Sebagai imunomodulator, vitamin D dapat meningkatkan imunitas bawaan untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Studi menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D dapat menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Rekomendasi asupan:
- Dewasa: 600 IU (15 mcg)
- Dewasa usia 70 tahun ke atas: 800 IU (20 mcg)
4. Mengurangi Risiko Preeklampsia pada Ibu Hamil
Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar protein dalam urine.
Baca juga : 4 Cara Memenuhi Vitamin D pada Anak
Kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko preeklampsia karena tidak adanya nutrisi untuk meningkatkan fungsi pembuluh darah dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
Rekomendasi asupan ibu hamil: 600 IU (15 mcg)
5. Perkembangan Otak Anak
Vitamin D berperan dalam proliferasi dan diferensiasi sel saraf, yang penting untuk perkembangan otak anak.
Konsumsi yang cukup mendukung kemampuan kognitif, seperti memori, perhatian, dan pemecahan masalah.
Baca juga : Osteoporosis juga Bisa Terjadi pada Remaja, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Kekurangan vitamin D dapat berdampak buruk pada fungsi kognitif dan meningkatkan risiko gangguan belajar.
6. Mendukung Kesehatan Mental
Vitamin D juga berkontribusi pada kesehatan mental dan suasana hati dengan mempengaruhi kadar serotonin, neurotransmitter yang mengatur mood.
Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan risiko gangguan mood seperti depresi dan kecemasan.
7. Memperbaiki Keseimbangan dan Kekuatan Otot pada Lansia
Vitamin D penting bagi lansia karena membantu penyerapan kalsium untuk menjaga kepadatan tulang. Seiring bertambahnya usia, kepadatan tulang menurun, meningkatkan risiko osteoporosis dan osteomalasia.
Lansia direkomendasikan mendapatkan asupan vitamin D dari sinar matahari atau suplemen.
Rekomendasi asupan lansia usia 70 tahun ke atas: 800 IU (20 mcg)
Sumber Vitamin D
- Makanan: Ikan kod, salmon, sarden, tuna, hati sapi, keju, dan kuning telur.
- Makanan Fortifikasi: Susu, sereal, dan jus buah/sayur yang diperkaya vitamin D.
- Sinar Matahari: Paparan sinar matahari selama 15-30 menit pada jam 10.00-11.00 dapat memproduksi vitamin D3 secara alami.
- Suplemen Vitamin D: Suplemen tersedia dalam bentuk D2 dan D3, dengan D3 lebih efektif meningkatkan kadar vitamin D. (Z-10)
Sumber:
Kemenkes RI
Jurnal Ilmiah
Halodoc
Alodokter
Hellosehat