ELEMENTIS Development Group, pengembang resor dan hunian berkelanjutan, akan meluncurkan sejumlah proyek properti di Pulau Bali pada 2025 mendatang. Proyek pertama akan diluncurkan di Ubud pada kuartal pertama 2025, diikuti oleh properti di Nusa Lembongan dan Uluwatu, Bali, pada akhir 2025.
“Di sini, di Bali, tujuan kami adalah mengintegrasikan teknologi mutakhir dengan budaya Bali yang menekankan harmoni dengan alam serta kesejahteraan pribadi dan komunitas, untuk menginspirasi pendekatan baru dalam konstruksi. Kami tidak membangun vila, kami membangun sebuah visi,” ungkap Co-Founder dan Chief Construction Of?cer Elementis Andrey Skripachev dalam keterangan yang diterima, Minggu (8/9).
Founder Elementis Anton Titov mengatakan bahwa inti dari misi perusahaannya adalah komitmen terhadap konstruksi berkelanjutan dan solusi yang responsif terhadap iklim.
Baca juga : Timnas Perlu Dana Besar untuk Program Berkelanjutan
“Dengan bermitra dengan pemimpin industri regional, memaksimalkan efisiensi energi, dan meminimalkan dampak lingkungan, kami menciptakan ruang yang mencerminkan dedikasi kami terhadap pembangunan Komunitas dan tanggung jawab ekologis,” katanya.
Di antara mitra pendiri perusahaan adalah Sun-Ice Energy yang berbasis di Singapura. Sun-Ice Energy telah menciptakan sistem zero-carbon climate control system pertama di dunia.
Semua struktur Elementis yang memerlukan pendinginan akan menggunakan teknologi revolusioner dari Sun-Ice Energy. Selain itu, semua resor dan hunian akan dilengkapi dengan kaca terisolasi khusus dan teknik konstruksi untuk mengoptimalkan efsiensi energi dan memastikan lingkungan hidup yang sehat.
Baca juga : Google Rilis Android 15 secara Terbatas
“Ini adalah pertama kalinya teknologi penyimpanan thermal bertenaga surya canggih kami digunakan di sektor perhotelan,” kata Pendiri Sun-Ice Energy Jacques Mouchet.
Melengkapi teknologi responsif iklim pertama di dunia dari Sun-Ice Energy, semua resor dan hunian Elementis akan dibangun menggunakan glue-laminated timber (glulam) buatan Woodlam Indonesia.
Dianggap sebagai salah satu Inovasi paling signifkan dalam konstruksi kayu, glulam adalah produk kayu olahan yang dibuat dengan mengikat lapisan tipis kayu dengan lem yang ramah lingkungan, tahan lama, serta tahan terhadap kelembaban dan hama.
Baca juga : Lebih Hemat Membeli Hunian dari Developer atau Agen Sih? Simak Penjelasan Ini!
Dibandingkan dengan banyak bahan bangunan lainnya, termasuk semen dan baja, proses produksi glulam mengonsumsi lebih sedikit energi dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah.
“Saya percaya dalam menciptakan nilai dan dampak di semua proyek kami, meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia, dan terus berusaha untuk Inovasi, itulah sebabnya Elementis adalah klien impian,” kata Pendiri Woodlam Indonesia Jeshua Sadeli.
Untuk kayu olahan, Woodlam Indonesia menggunakan kayu dari pohon jabon (Neolamarckia cadamba), sebuah pohon hijau tropis asal Indonesia. (H-2)