IndonesiaDiscover –
JUNK food atau makanan cepat saji adalah makanan yang umumnya mengandung sedikit nutrisi penting dan memiliki kadar tinggi lemak, gula, garam, dan kalori.
Contoh junk food meliputi makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, soda, permen, keripik, serta makanan ringan yang diproses secara berlebihan.
Junk food juga memiliki cirinya, seperti tinggi kalori yang di dalamnya mengandung banyak kalori dari lemak atau gula.
Baca juga : Cegah Anak Konsumsi Junk Food dengan Asupan Protein Hewani dan Serat
Lalu rendah nutrisi, biasanya rendah kandungan serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan. Dan mengandung pengawet serta pemanis buatan.
Dari hal-hal tersebut tentunya junk food ini sangat berdampak buruk pada kesehatan. Maka dari itu para orang tua jangan membiasakan anak untuk mengkonsumsi makanan cepat saji ini.
Berikut 9 Bahaya Junk Food
1. Obesitas
Junk food cenderung tinggi kalori, lemak jenuh, dan gula, tetapi rendah nutrisi esensial. Konsumsi berlebih dapat menyebabkan penambahan berat badan yang cepat dan berisiko menyebabkan obesitas pada anak, yang bisa berdampak panjang pada kesehatan mereka di masa depan.
Baca juga : Anak Sebaiknya tidak Diberi Makanan Cepat Saji Agar Terhindar dari Kanker
2. Masalah Kesehatan Jantung
Makanan cepat saji biasanya mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung di masa mendatang. Konsumsi berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar kolesterol sejak dini.
3. Gizi Buruk
Junk food sering kali kekurangan vitamin, mineral, dan serat yang penting bagi pertumbuhan anak. Akibatnya, anak yang terlalu sering mengonsumsi junk food bisa mengalami kekurangan gizi meskipun berat badannya berlebih.
4. Gangguan Pencernaan
Makanan cepat saji yang kaya lemak dan rendah serat dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit. Kurangnya serat dalam junk food membuat sistem pencernaan tidak bekerja optimal.
Baca juga : Keren! Sekarang ada Aplikasi Khusus untuk Melayani Kesehatan Anak
5. Penurunan Konsentrasi dan Performa Akademik
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang sering mengonsumsi junk food mungkin mengalami penurunan konsentrasi dan memori. Ini bisa berdampak negatif pada performa akademik mereka.
6. Gangguan Mental dan Emosional
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi junk food secara berlebihan bisa terkait dengan risiko depresi, kecemasan, dan perubahan perilaku pada anak-anak.
7. Kerusakan Gigi
Junk food, terutama yang kaya akan gula, seperti soda dan permen, dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Gula yang tinggi bisa merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Baca juga : Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Minuman Slushie untuk Anak Kecil
8. Ketergantungan pada Makanan Tidak Sehat
Anak-anak yang terlalu sering mengonsumsi junk food dapat mengembangkan kebiasaan makan yang buruk dan lebih memilih makanan tidak sehat daripada makanan bergizi. Ini bisa berlanjut hingga dewasa dan mempengaruhi pola makan seumur hidup.
9. Menghambat Pertumbuhan Fisik
Junk food tidak menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, yang bisa menyebabkan pertumbuhan fisik terhambat pada anak-anak.
Untuk mencegah dampak buruk ini, penting bagi orang tua untuk memperkenalkan pola makan yang sehat dan seimbang serta membatasi konsumsi junk food pada anak.
Junk food sering kali dipilih karena praktis dan cepat, tetapi mengonsumsinya terlalu sering dapat berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang. (Z-12)