PDI Perjuangan menanti pembuktian permohonan maaf Jokowi atas kekhilafannya, dengan tidak cawe-cawe pada Pilkada 2024 mendatang. Meski demikian, permintaan maaf Jokowi masih disambut dengan persepsi positif.
“Itu bisa dibuktikan dengan menunjukkan dan berjanji pada rakyat tidak akan cawe-cawe dan menggunakan kekuasaan pada saat Pilkada, ” ujar Politikus PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro dalam keterangannya, hari ini.
Pembuktian tidak cawe-cawe dalam Pilkada, dinilai PDI Perjuangan dengan tidak interventif terhadap proses karena beban memajukan keluarganya di Pilkada 2024 mendatang. “Termasuk sebaiknya tidak mengusung keluarga di dalam Pilkada. Itu sebagai bentuk komitmen yg berjalan seiring sejalan dgn permintaan maaf itu,” ujar Seno.
Baca juga : Cawe-Cawe Pemilu 2024, Presiden Jokowi Tunjukkan Gejala Post Power Syndrome
Pembuktian tersebut dinanti PDI Perjuangan, mengharapkan Jokowi dapat mengakhiri masa jabatannya dengan mewariskan regenerasi kepimpinan politik tanpa intervensi dan tekanan.
“Biarlah rakyat menikmati demokrasi dan pemilihan langsung dengan gembira dan tanpa intervensi, tanpa tekanan. Itu baru akan memberikan makna yang berkesan tentang permintaan maaf Pak Jokowi,” tambahnya.
Sebelumnya pada Kamis 1 Agustus 2024 Jokowi di Istama Merderka meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, Jokowo dan Wapres Ma’aruf Amin meminta maaf atas ketidaksempurnaan kepemimpinannya.(P-2)